AS-China Bikin Harga SUN Berpotensi Menguat, Waktunya Beli?

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
09 December 2019 09:16
Pasar surat utang negara (SUN) diprediksi akan menguat hari ini.
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar surat utang negara (SUN) diprediksi akan menguat hari ini, Senin (9/12/201) karena adanya sentimen positif terhadap prospek damai dagang Amerika Serikat (AS)-China.

Sejak pekan lalu, pemberitaan di media masa menyebutkan bahwa kedua negara sudah berunding kembali dan sudah mendekati kata sepakat terkait tarif impor yang diperdebatkan Washington-Beijing selama sebulan terakhir. Terakhir, sentimen yang dapat berpengaruh di pasar adalah dimulainya penghapusan tarif impor tambahan yang sebelumnya diberlakukan China.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya pagi ini (9/12/19) menilai sentimen positif itu akan membuat harga obligasi rupiah pemerintah akan menguat lagi, setelah tren penguatan harga mulai terbentuk hingga akhir pekan lalu.


"Pertanyaannya adalah, apakah cukup konsisten penguatan tersebut? Capital inflow, mulai kembali masuk ke dalam pasar obligasi, secara pelan tapi pasti, tetapi yang penting konsisten merupakan menjadi sebuah factor yang penting. Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat [sepanjang hari], ujar Nico dan tim.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.067,48 triliun SBN, atau 38,58% dari total beredar Rp 2.767 triliun berdasarkan data per 5 Desember.


Angka kepemilikannya masih positif Rp 174,23 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu dan sekaligus awal bulan ini, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 320 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas) Next Article Kali Ini, Cuitan Trump Bakal Hijaukan Pasar SUN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular