
Bank Eropa Akan Stop Pembiayaan Batu Bara, Harga Makin Loyo
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 December 2019 10:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara ditutup melemah pada akhir perdagangan kemarin. Berbagai sentimen yang ada masih menggempur harga batu bara yang belum ditopang dengan perbaikan signifikan dari sisi fundamental.
Pada penutupan perdagangan kemarin Kamis (5/12/2019), harga batu bara terkoreksi 0,58% menjadi US$ 68,3/ton. Sebelumnya harga batu bara mengawali tren koreksinya pada Jumat 22 November 2019. Pada periode 21 November - 2 Desember 2019, harga batu bara terkoreksi sebesar 2,87% secara point to point
Harga batu bara kian redup dan tak kuasa untuk membara. Berbagai sentimen yang ada terus menggempur batu bara yang sudah babak belur. Lembaga pemeringkat surat utang global Fitch Ratings meramal tahun depan masih akan diwarnai dengan pelemahan harga batu bara.
Fitch merevisi turun harga batu bara untuk tahun 2020. Untuk batu bara Qinghuangdao dengan kalori sebesar 5.500 kcal/kg diperkirakan berada di US$ 80/ton.
Sementara itu untuk batu bara Newcastle Australia dengan kalori 6.000 kcal/kg diprediksi menyentuh harga US$ 73/ton. Harga batu bara diprediksi turun dari sebelumnya masing-masing US$ 86/ton dan US$ 73/ton.
Sejak awal tahun harga batu bara Newcastle telah terkoreksi 31,3%. Rata-rata harga batu bara ICE Newcastle untuk periode 11 bulan tahun ini berada di US$ 79,4/ton, jauh lebih rendah dibanding rata-rata harga batu bara tahun 2018 yang mencapai US$ 105,7/ton. Ke depan Fitch memperkirakan harga batu bara akan terus melemah.
Saat ini total persediaan batu bara di pelabuhan utama China masih menumpuk. Total persediaan di pelabuhan Caofeidian, Qinhuangdao dan Jingtang di China bagian utara hingga periode 29 November mencapai 17,31 juta ton.
Jumlah tersebut lebih banyak dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 16,93 juta ton.Mengutip data Refinitiv.
China memang menerapkan pemangkasan impor batu bara pada kuartal IV tahun ini dengan alasan jumlah impor sudah melebihi target yang ditetapkan.
Sementara itu, impor batu bara India pada November juga turun menjadi 16 juta ton dari periode yang sama sebelumnya yang mencapai 17 juta ton. Persediaan batu bara di seluruh wilayah India tercatat mencapai 26 juta ton untuk 15 hari penggunaan.
Beralih ke Benua Biru, langkah Eropa untuk beralih dari batu bara ke energi yang lebih ramah lingkungan tak main-main. Konsumsi batu bara Eropa terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan diramal akan terus turun tahun-tahun mendatang.
Perkembangan terbaru, Bank-bank besar di Eropa diminta untuk menghentikan pinjaman untuk pendirian pembangkit lisrik baru yang menggunakan energi batu bara. Sejak Perjanjian Paris, beberapa bank besar Eropa telah mengadopsi kebijakan untuk memangkas bahkan menghentikan pinjaman yang dialokasikan untuk pembukaan lahan tambang baru.
Minggu lalu UniCredit menyatakan bahwa pihaknya akan menghentikan seluruh pinjaman untuk sektor batu bara termal pada 2023. Bulan lalu, BNP Paribas berjanji untuk melakukan langkah yang sama dengan UniCredit pada 2030 di wilayah Eropa dan 2040 secara global.
Deutsche Bank mengatakan sejak 2016 sudah tidak lagi terlibat pembiayaan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara maupun pembukaan lahan pertambangan yang baru. Beberapa bank bahkan sudah mulai meningkatkan pembiayaan untuk sektor energi terbarukan, melansir Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Sampai Akhir 2019, Harga Batu Bara Tak Kunjung Beranjak
Pada penutupan perdagangan kemarin Kamis (5/12/2019), harga batu bara terkoreksi 0,58% menjadi US$ 68,3/ton. Sebelumnya harga batu bara mengawali tren koreksinya pada Jumat 22 November 2019. Pada periode 21 November - 2 Desember 2019, harga batu bara terkoreksi sebesar 2,87% secara point to point
Fitch merevisi turun harga batu bara untuk tahun 2020. Untuk batu bara Qinghuangdao dengan kalori sebesar 5.500 kcal/kg diperkirakan berada di US$ 80/ton.
Sementara itu untuk batu bara Newcastle Australia dengan kalori 6.000 kcal/kg diprediksi menyentuh harga US$ 73/ton. Harga batu bara diprediksi turun dari sebelumnya masing-masing US$ 86/ton dan US$ 73/ton.
Sejak awal tahun harga batu bara Newcastle telah terkoreksi 31,3%. Rata-rata harga batu bara ICE Newcastle untuk periode 11 bulan tahun ini berada di US$ 79,4/ton, jauh lebih rendah dibanding rata-rata harga batu bara tahun 2018 yang mencapai US$ 105,7/ton. Ke depan Fitch memperkirakan harga batu bara akan terus melemah.
Saat ini total persediaan batu bara di pelabuhan utama China masih menumpuk. Total persediaan di pelabuhan Caofeidian, Qinhuangdao dan Jingtang di China bagian utara hingga periode 29 November mencapai 17,31 juta ton.
Jumlah tersebut lebih banyak dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 16,93 juta ton.Mengutip data Refinitiv.
China memang menerapkan pemangkasan impor batu bara pada kuartal IV tahun ini dengan alasan jumlah impor sudah melebihi target yang ditetapkan.
Sementara itu, impor batu bara India pada November juga turun menjadi 16 juta ton dari periode yang sama sebelumnya yang mencapai 17 juta ton. Persediaan batu bara di seluruh wilayah India tercatat mencapai 26 juta ton untuk 15 hari penggunaan.
Beralih ke Benua Biru, langkah Eropa untuk beralih dari batu bara ke energi yang lebih ramah lingkungan tak main-main. Konsumsi batu bara Eropa terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan diramal akan terus turun tahun-tahun mendatang.
Perkembangan terbaru, Bank-bank besar di Eropa diminta untuk menghentikan pinjaman untuk pendirian pembangkit lisrik baru yang menggunakan energi batu bara. Sejak Perjanjian Paris, beberapa bank besar Eropa telah mengadopsi kebijakan untuk memangkas bahkan menghentikan pinjaman yang dialokasikan untuk pembukaan lahan tambang baru.
Minggu lalu UniCredit menyatakan bahwa pihaknya akan menghentikan seluruh pinjaman untuk sektor batu bara termal pada 2023. Bulan lalu, BNP Paribas berjanji untuk melakukan langkah yang sama dengan UniCredit pada 2030 di wilayah Eropa dan 2040 secara global.
Deutsche Bank mengatakan sejak 2016 sudah tidak lagi terlibat pembiayaan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara maupun pembukaan lahan pertambangan yang baru. Beberapa bank bahkan sudah mulai meningkatkan pembiayaan untuk sektor energi terbarukan, melansir Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Sampai Akhir 2019, Harga Batu Bara Tak Kunjung Beranjak
Most Popular