
Siapkan Food Suplemen, SIDO Incar Pendapatan Naik 10% di 2020
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
05 December 2019 13:06

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pendapatan tahun depan bisa tumbuh 10% dibanding tahun ini.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan perusahaan berharap bisnis jamu ini bisa tumbuh dua digit tahun depan.
"Susah, buat jamu ini bisnis paling sulit. Yang lain gampang. Sekarang dari 1.800 perusahaan, yang go public hanya SIDO," ujarnya saat ditemui usai menerima penghargaan pada CNBC Indonesia Award 2019 di The Westin, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Saat ini, SIDO sedang mengembangkan produk food suplemen yang rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat. Research and development (R&D) untuk produk ini menurutnya sudah dipersiapkan sejak dua tahun lalu.
Produk food suplement ini diharapkan bakal laris di Indonesia, sehingga nantinya akan terbuka peluang untuk pasar ekspor. Sebelumnya, SIDO sudah mengekspor beberapa produk ke Timur tengah, Negara ASEAN seperti Filipina, kemudian Suriname dan Belanda.
"Semua yang diekspor harus laku di negeri sendiri. Saya harap masyarakat percaya produk, seperti food suplemen ini," tuturnya.
Dewasa ini, menurutnya ada banyak cara dalam memasarkan produk. Penggunaan teknologi yang masif, membuat siapapun hingga seluruh dunia bisa mengetahui ada produk apa yang dijual di sebuah negara.
"Dunia selebar daun kelor. Seluruh dunia mau search. Misal seperti SIDO yang dapat penghargaan CNBC Indonesia award.. Itu menyebar," jelasnya.
SIDO juga menyasar kaum milenial yang menurutnya dalam kondisi sehat pun, memerlukan suplemen. Bahkan menurutnya, kamu milenial lebih membutuhkan suplemen dibanding dengan generasinya terdahulu.
Sebagai informasi, SIDO meraih penghargaan The Best Public Company Consumer Goods Sector pada ajang CNBC Indonesia Award 2019. Menurutnya, penghargaan ini memberikan semangat kepada pengusaha untuk bisa menghasilkan yang lebih baik lagi.
(dob/dob) Next Article SIDO Raih The Best Public Company Consumer Goods Sector
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan perusahaan berharap bisnis jamu ini bisa tumbuh dua digit tahun depan.
"Susah, buat jamu ini bisnis paling sulit. Yang lain gampang. Sekarang dari 1.800 perusahaan, yang go public hanya SIDO," ujarnya saat ditemui usai menerima penghargaan pada CNBC Indonesia Award 2019 di The Westin, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Produk food suplement ini diharapkan bakal laris di Indonesia, sehingga nantinya akan terbuka peluang untuk pasar ekspor. Sebelumnya, SIDO sudah mengekspor beberapa produk ke Timur tengah, Negara ASEAN seperti Filipina, kemudian Suriname dan Belanda.
"Semua yang diekspor harus laku di negeri sendiri. Saya harap masyarakat percaya produk, seperti food suplemen ini," tuturnya.
Dewasa ini, menurutnya ada banyak cara dalam memasarkan produk. Penggunaan teknologi yang masif, membuat siapapun hingga seluruh dunia bisa mengetahui ada produk apa yang dijual di sebuah negara.
"Dunia selebar daun kelor. Seluruh dunia mau search. Misal seperti SIDO yang dapat penghargaan CNBC Indonesia award.. Itu menyebar," jelasnya.
SIDO juga menyasar kaum milenial yang menurutnya dalam kondisi sehat pun, memerlukan suplemen. Bahkan menurutnya, kamu milenial lebih membutuhkan suplemen dibanding dengan generasinya terdahulu.
Sebagai informasi, SIDO meraih penghargaan The Best Public Company Consumer Goods Sector pada ajang CNBC Indonesia Award 2019. Menurutnya, penghargaan ini memberikan semangat kepada pengusaha untuk bisa menghasilkan yang lebih baik lagi.
(dob/dob) Next Article SIDO Raih The Best Public Company Consumer Goods Sector
Most Popular