CNBC Indonesia Award 2019

Indika Energy Dinobatkan The Best Public Company Energy

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 December 2019 20:51
PT Indika Energy Tbk (INDY) meraih penghargaan CNBC Indonesia sebagai Best Public Company Energy.
Foto: PT Indika Energy TBK meraih penghargaan kategori The Best Public Company Energy Sector di Malam penganugerahan CNBC Indonesia Awards 2019 di Java Ballroom The Westin Jakarta, Rabu 4 Desember 2019. (CNBC Indonesia/Trisusilo)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Indika Energy Tbk (INDY) meraih penghargaan CNBC Indonesia sebagai Best Public Company Energy.

Penghargaan ini diserahkan kepada Direktur Indika Energy Eddy Junaedy Danu pada malam penganugerahan CNBC Indonesia Awards 2019 di Hotel Westin, Rabu (4/12/2019).

Sebagai perusahaan energi terintegrasi dengan lini bisnis terlengkap di Indonesia, Indika terintegrasi dari eksplorasi, produksi, pemrosesan, pengadaan dan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan, logistik, hingga pembangkit listrik.

Semua ini masuk ke dalam lini bisnis dari perusahaan yang sudah beroperasi selama 19 tahun tersebut. Biasanya sektor energi, terutama batu bara sangat fluktuatif terhadap harga komoditas.

Untuk mengatasinya, Indika juga melakukan diversifikasi bisnisnya ke tambang emas. Hingga saat ini, kepemilikan Indika Energy di Nusantara Resources Ltd telah mencapai lebih dari 20%.

Diversifikasi ini positif di tengah-tengah ketidakpastian yang menghantui perekonomian global, yang berpotensi membuat harga batu bara tertekan. Sebaliknya, perusahaan justru bisa diuntungkan dengan kenaikan harga emas dunia. Bahkan, dalam 5 tahun ke depan kontribusi segmen non-batubara akan meningkat hingga 25%.

Di bidang jasa energi, anak usaha Indika Energy yakni PT Petrosea Tbk (PTRO) membukukan kinerja yang sangat positif pada tahun 2019, jauh mengalahkan kompetitornya.

Hingga September 2019, pendapatan Petrosea melonjak 16,1% menjadi US$ 378,7 juta, dari yang sebelumnya US$ 326,2 juta per 9 bulan pertama 2018. Sementara itu, laba bersih naik 15,8% menjadi US$ 20,6 juta, dari yang sebelumnya US$ 17,8 juta per 9 bulan pertama 2018.



(dob/dob) Next Article Indika Energy (INDY) Gelar RUPST, Intip Potensi Dividen yang Dibagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular