Tunggu Testimoni Bos ECB Malam Ini, Euro Malas Gerak

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 December 2019 20:51
Lagarde akan memberikan testimoni di hadapan Parlemen Eropa, pelaku pasar akan melihat outlook kebijakan moneter
Foto: Mata Uang Euro. (REUTERS/Leonhard Foeger)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar euro belum banyak bergerak melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (2/12/19) jelang testimoni Presiden European Central Bank (ECB), Christine Lagarde, malam ini.

Pada pukul 19:45 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1010, melemah 0,08% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Lagarde akan memberikan testimoni di Parlemen Eropa, yang bermenyinggung outlook kebijakan moneter yang akan diambil mantan Direktur Pelaksana Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) ini. Lagarde baru menduduki kursi Presiden ECB pada 1 November menggantikan Mario Draghi, dan mewarisi kebijakan moneter longgar.



Pada bulan September, ECB yang masih dipimpin Draghi memangkas suku bunga deposito (deposit facility) sebesar 10 basis poin (bps) menjadi -0,5%, sementara main refinancing facility tetap sebesar 0% dan suku bunga pinjaman (lending facility) juga tetap sebesar 0,25%.

Selain memangkas suku bunga, ECB juga mengaktifkan kembali program pembelian aset (obligasi dan surat berharga) atau yang dikenal dengan quantitative easing yang sebelumnya sudah dihentikan pada akhir 2018. 

Program pembelian aset kali ini dimulai pada 1 November lalu dengan nilai 20 miliar euro per bulan. Selain itu QE kali ini tanpa batas waktu, artinya akan terus dilakukan selama dibutuhkan untuk memberikan stimulus bagi perekonomian zona euro.



Pada 22 November lalu Lagarde memberikan pidato pertamanya setelah menjabat Presiden ECB. Saat itu di Frankfurt, wanita asal Perancis ini tidak banyak menyinggung mengenai kebijakan moneter, tetapi memastikan ECB akan tetap melanjutkan perannya dalam mendukung perekonomian.

Euro yang malas bergerak (mager) sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Volatilitas atau rentang pergerakan mata uang 19 negara ini ternyata berada di rekor terendah. Dua pekan lalu, volatilitas euro melawan dolar AS (EUR/USD) yang dihitung menggunakan harga opsi tiga bulan, turun ke 4,27%, menjadi rekor terendah, sebagaimana dilansir Reuters.



Reuters juga mewartakan rendahnya volatilitas tersebut membuat para trader kecewa. Trader biasanya mengharapkan volatilitas yang tinggi untuk meraih profit yang besar. Sejak awal perdagangan sesi Asia hingga menjelang dibukanya perdagangan sesi AS hari ini, euro hanya bergerak di kisaran US$ 1,1001 - US$ 1,1027.

Volatilitas euro melawan dolar AS bisa mengalami peningkatan signifikan jika Lagarde malam ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kebijakan moneter yang akan diterapkan ECB di bawah nahkodanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Ekonomi AS Makin Terpuruk, Euro Berbalik Menguat 0,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular