
Terkuak! Calon Pembeli Bank Permata: Sumitomo Mitsui

Jakarta, CNBC Indonesia - Tabir mulai terkuak. Calon pembeli mayoritas saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang dikuasai Standard Chartered Bank dan Astra International ini mengerucut pada dua investor asing yang serius menawar yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dan investor asal Bangkok, Thailand.
"SMBC sama mana ya kemarin itu, negara Bangkok. DBS belum menyatakan ini [lanjut penjajakan], tapi enggak tahu ya akhirnya. SMBC ya yang serius," kata Slamet Edy Purnomo, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Jumat (29/11.2019).
Dengan demikian, katanya, investor lain yang sebelumnya dikabarkan berminat tidak jadi yakni Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) Group Holdings dan DBS Group Holdings (DBS).
Sontak kabar ini membuat saham BNLI di pasar melesat 5,58% di level Rp 1.040/saham pada penutupan sesi I, Jumat ini.
Padahal, sebelumnya, Tan Shu Shan, Head of Institutional Banking Group DBS, dalam wawancara dengan Business Times Singapura mengakui, bahwa DBS memang sedang berupaya meningkatkan cakupan pasar Asia Tenggara. "Yang pasti, DBS ingin meningkatkan fokus Asean-nya," tulis laporan tersebut, Minggu (10/11/2019).
Selain itu laporan Bloomberg juga memberitakan bahwa OCBC dan BNLI "tidak cocok setelah melakukan uji tuntas [due diligence]," seperti diwartakan Business Times.
Lebih lanjut Slamet mengatakan calon investor itu kemungkinan menjadi mayoritas. "Ya dua duanya [Astra dan Stanchard lepas] iya betul dua duanya itu," tegasnya.
Dia mengatakan upaya kedua investor itu masuk di BNLI karena ingin membangun sinergi bisnis di Indonesia, terutama pasar usaha mikro keci dan menengah (UMKM).
"Pokoknya bangun sinergi bisnis di Indonesia, dorong UMKM di Indonesia itu salah satunya. Jadi perekonomian kita kan didorong UMKM supaya lebih tinggi, corporate juga perlu tapi komitmen investor di Indonesia apa itu yang perlu kita dorong siapapun terserah. Kalau komitmen [asing] dorong investasi infrastruktur, UMKM kita dukung," katanya.
Dengan kabar dari OJK ini, maka akan turut memunculkan akuisisi dan penggabungan usaha terhadap bank domestik SMBC yang baru rampung selesai diakuisisi pada Februari lalu yaitu PT Bank BTPN Tbk (BTPN).
Saat ini Bank Permata milik PT Astra international Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank (Stanchart) yang masing-masing mengantongi 44,56% saham atau berarti 12,49 miliar unit saham Bank Permata. Sisanya yaitu 3,04 miliar saham atau 10,88%-nya masih dimiliki investor publik.
(tas/tas) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA
