Suspensi Dibuka, Harga Saham ANDI Bergerak Liar

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
29 November 2019 10:58
Hari ini saham ANDI dapat kembali ditransaksikan baik di pasar reguler maupun pasar tunai.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (29/11/2019) memutuskan untuk membuka kembali perdagangan saham emiten produsen minyak sawit, PT Andira Agro Tbk (ANDI) setelah sebelumnya disuspensi (dihentikan sementara perdagangannya) pada 28 November 2019.

Hari ini saham ANDI dapat kembali ditransaksikan baik di pasar reguler maupun pasar tunai. Setelah sempat mencatatkan kenaikan 15% menjadi Rp 15/saham di awal perdagangan sesi I BEI, pada pukul 09:57 WIB harga saham perusahaan melipir ke zona merah dengan terkoreksi 6% ke level Rp 94/saham.



Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa sepanjang bulan November saham ANDI bergerak cukup fluktuatif, di mana dalam satu hari perdagangan sempat mencatatkan kenaikan harga saham hingga 32,16% dan juga sempat anjlok hingga 25%.

Tercatat sejak 1 November hingga 27 November, saham ANDI membukukan koreksi hingga 68,75%.

Dengan pergerakan saham yang cukup liar tersebut, wajar saja jika BEI memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham perusahaan untuk memberikan waktu bagi investor sebelum melakukan keputusan investasi.

Lebih lanjut, merujuk pada keterbukaan informasi BEI, ANDI telah melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai saham (stock split) dengan rasio 1:5. Jadi nominal saham perusahaan turun dari Rp 100/saham menjadi Rp 20/saham.

Perdagangan perdana dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi terlaksana pada 5 November 2019, sedangkan di pasar tunai dimulai sejak 7 November 2019.

Di lain pihak, baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk memasukkan saham ANDI dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) per 1 Desember 2019, bersama dengan 30 saham baru lainnya seperti PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS). Sementara ada 26 saham yang didepak keluar dari ISSI.

ISSI yang diluncurkan pada 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia.

Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk ke dalam daftar efek syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang masuk ke dalam ISSI.

Sebagai informasi tambahan, pada 9 bulan pertama tahun ini, ANDI mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 211,95 miliar, turun 7,5% dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 229,13 miliar. Sedangkan laba bersih perusahaan anjlok 22,28% secara tahunan, dari Rp 19,02 miliar menjadi Rp 14,78 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/dwa) Next Article Resmi Masuk Saham Syariah, Eh...Saham ANDI Malah Disuspensi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular