
Tebak! Apa Persamaan Gareth Bale dengan BI?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 November 2019 10:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, pesepakbola Gareth Bale membuat sensasi. Usai membawa tim nasional Wales lolos ke Piala Eropa 2020, eks pemain termahal di dunia ini merayakannya dengan memegang spanduk yang kontroversial Wales.
Wales. Golf. Madrid. In That Order.
Walau Bale mengaku bahwa ini hanya lucu-lucuan, tetapi tidak heran jika klubnya, Real Madrid (Spanyol), tidak terima. Bale dianggap memberi konfirmasi bahwa Madrid adalah prioritas terakhirnya, di bawah tim nasional Wales dan golf.
Kebetulan performa mantan pemain Tottenham Hotspur ini kurang ciamik dalam dua musim terakhir. Bale banyak berkutat dengan cedera, dan terlihat lebih enjoy kala bermain golf. Jadi wajar saja kalau ada kesan bahwa Madrid memang menjadi hal terakhir di daftar prioritasnya.
Well, itulah masalah kalau kita membaca pernyataan yang berurutan. Ada kesan urutan tersebut menunjukkan prioritas, bukan sesuatu yang sama pentingnya.
Ini pula yang terjadi kala coba mencerna arah kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk 2020. Dalam Pertemuan Tahunan BI tadi malam, Gubernur Perry Warjiyo menyatakan bahwa arah kebijakan bank sentral tahun depan adalah menjaga stabilitas, mendorong momentum pertumbuhan.
Kalau kita masukkan kasus Bale, membaca secara berurutan alias in that order, artinya BI lebih mengutamakan menjaga stabilitas dibandingkan mendorong pertumbuhan ekonomi. Istilahnya, stability over growth.
Namun pada pernyataan berikutnya, Perry menyebut bahwa arah kebijakan moneter tetap akomodatif. Tidak bias ketat, mungkin kita masih akan melihat pelonggaran kebijakan moneter misalnya penurunan suku bunga acuan atau Giro Wajib Minimum (GWM) lebih lanjut.
Di sini muncul kebimbangan. Jadi apakah BI mau menerapkan strategi kebijakan stability over growth atau akomodatif?
Wales. Golf. Madrid. In That Order.
Walau Bale mengaku bahwa ini hanya lucu-lucuan, tetapi tidak heran jika klubnya, Real Madrid (Spanyol), tidak terima. Bale dianggap memberi konfirmasi bahwa Madrid adalah prioritas terakhirnya, di bawah tim nasional Wales dan golf.
Kebetulan performa mantan pemain Tottenham Hotspur ini kurang ciamik dalam dua musim terakhir. Bale banyak berkutat dengan cedera, dan terlihat lebih enjoy kala bermain golf. Jadi wajar saja kalau ada kesan bahwa Madrid memang menjadi hal terakhir di daftar prioritasnya.
Well, itulah masalah kalau kita membaca pernyataan yang berurutan. Ada kesan urutan tersebut menunjukkan prioritas, bukan sesuatu yang sama pentingnya.
Ini pula yang terjadi kala coba mencerna arah kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk 2020. Dalam Pertemuan Tahunan BI tadi malam, Gubernur Perry Warjiyo menyatakan bahwa arah kebijakan bank sentral tahun depan adalah menjaga stabilitas, mendorong momentum pertumbuhan.
Kalau kita masukkan kasus Bale, membaca secara berurutan alias in that order, artinya BI lebih mengutamakan menjaga stabilitas dibandingkan mendorong pertumbuhan ekonomi. Istilahnya, stability over growth.
Namun pada pernyataan berikutnya, Perry menyebut bahwa arah kebijakan moneter tetap akomodatif. Tidak bias ketat, mungkin kita masih akan melihat pelonggaran kebijakan moneter misalnya penurunan suku bunga acuan atau Giro Wajib Minimum (GWM) lebih lanjut.
Di sini muncul kebimbangan. Jadi apakah BI mau menerapkan strategi kebijakan stability over growth atau akomodatif?
Next Page
Jadi Ketat atau Longgar Nih?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular