
Terlalu Banyak yang Ditunggu, Rupiah Jadi Malas Bergerak
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 November 2019 08:28

Rupiah dkk di Asia terombang-ambing oleh dinamika hubungan AS-China. Pasar sudah mengetahui bahwa AS-China bakal menandatangani perjanjian damai dagang Fase I. Namun kapan waktunya belum jelas. Selama itu pula berbagai spekulasi berseliweran.
Dini hari tadi waktu Indonesia, Wall Stret ditutup menguat akibat kabar positif seputar isu tersebut. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan, Washington dan Beijing sudah dekat untuk mencapai perjanjian dagang.
"Kami sedang dalam putaran terakhir dalam pembahasan kesepakatan yang sangat penting. Bahkan saya rasa ini akan menjadi salah satu kesepakatan dagang terbesar dalam sejarah. Semua berjalan baik, tetapi pada saat yang sama kami ingin ada perbaikan di Hong Kong," kata Trump kepada para jurnalis di Gedung Putih, seperti diwartakan Reuters.
Trump menambahkan, Presiden China Xi Jinping tentu akan mewujudkan kedamaian dan ketertiban di Hong Kong yang dilanda aksi unjuk rasa selama berbulan-bulan. Trump yakin China akan merespons positif hasil pemilihan Dewan Distrik di Hong Kong di mana kubu pro-demokrasi menang telak.
"Saya rasa Presiden Xi bisa melakukan itu. Saya kenal beliau, dan beliau akan mewujudkannya," ujar Trump.
Namun sejatinya kabar itu masih sangat menggantung, tidak ada sesuatu yang benar-benar baru. Belum ada kejelasan kapan dan apa saja poin-pon dalam kesepakatan damai dagang. Ini yang membuat investor masih ragu untuk bermain agresif dengan mengoleksi aset-aset berisiko di negara berkembang.
"Apakah (pernyataan Trump) memberi tahu sesuatu yang baru? Apakah ada sesuatu yang belum kita ketahui dari enam atau tujuh pekan lalu?" tegas Neil Wilson, Chief Market Analyst di markets.com, seperti dikutip dari Reuters.
(aji/aji)
Dini hari tadi waktu Indonesia, Wall Stret ditutup menguat akibat kabar positif seputar isu tersebut. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan, Washington dan Beijing sudah dekat untuk mencapai perjanjian dagang.
"Kami sedang dalam putaran terakhir dalam pembahasan kesepakatan yang sangat penting. Bahkan saya rasa ini akan menjadi salah satu kesepakatan dagang terbesar dalam sejarah. Semua berjalan baik, tetapi pada saat yang sama kami ingin ada perbaikan di Hong Kong," kata Trump kepada para jurnalis di Gedung Putih, seperti diwartakan Reuters.
"Saya rasa Presiden Xi bisa melakukan itu. Saya kenal beliau, dan beliau akan mewujudkannya," ujar Trump.
Namun sejatinya kabar itu masih sangat menggantung, tidak ada sesuatu yang benar-benar baru. Belum ada kejelasan kapan dan apa saja poin-pon dalam kesepakatan damai dagang. Ini yang membuat investor masih ragu untuk bermain agresif dengan mengoleksi aset-aset berisiko di negara berkembang.
"Apakah (pernyataan Trump) memberi tahu sesuatu yang baru? Apakah ada sesuatu yang belum kita ketahui dari enam atau tujuh pekan lalu?" tegas Neil Wilson, Chief Market Analyst di markets.com, seperti dikutip dari Reuters.
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular