
BNI Proyeksi Laba Sepanjang 2019 Tumbuh 4,7%
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 November 2019 19:54

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memproyeksikan laba sepanjang tahun 2019 (full year) akan tumbuh di kisaran 4,7%. Capaian ini kurang lebih akan sama dengan perolehan laba di kuartal III-2019 yakni 4,7%.
Proyeksi ini lebih rendah dari target yang ditetapkan bank dengan kode saham BBNI tersebut di kisaran 6%-8%
Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni menjelaskan, laba bersih berada di basis rendah karena disebabkan ekspansi kredit perseroan menjaga komposisi dana murah atau current account saving account (CASA). BNI, kata Baiquni juga menekan biaya dana (cosf of fund).
"Laba kita tahun ini tumbuh 4,7% di kuartal III, full year di angka segitu," kata Achmad Baiquni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Pada triwulan III-2019, BNI tercatat membukukan laba bersih Rp 12 triliun hingga kuartal III-2019, atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Adapun, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 14,7% menjadi senilai Rp 558,7 triliun.
Sementara itu, hingga akhir tahun, BNI, kata Baiquni menargetkan, pertumbuhan kredit di kisaran 10%-11%.
"Karena desember lalu cukup tinggi, pertumbuhan kita itu kecil, mungkin di kisaran 10-11%," ungkap Baiquni.
Dari sisi likuiditas perbankan, BNI meyakini masih akan ketat, hal ini terlihat dari rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) industri perbankan saat ini di level 94%.
(dob/dob) Next Article BNI Cetak Laba Rp 4,46 T, Aset Tumbuh 4,4%
Proyeksi ini lebih rendah dari target yang ditetapkan bank dengan kode saham BBNI tersebut di kisaran 6%-8%
Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni menjelaskan, laba bersih berada di basis rendah karena disebabkan ekspansi kredit perseroan menjaga komposisi dana murah atau current account saving account (CASA). BNI, kata Baiquni juga menekan biaya dana (cosf of fund).
Pada triwulan III-2019, BNI tercatat membukukan laba bersih Rp 12 triliun hingga kuartal III-2019, atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Adapun, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 14,7% menjadi senilai Rp 558,7 triliun.
Sementara itu, hingga akhir tahun, BNI, kata Baiquni menargetkan, pertumbuhan kredit di kisaran 10%-11%.
"Karena desember lalu cukup tinggi, pertumbuhan kita itu kecil, mungkin di kisaran 10-11%," ungkap Baiquni.
Dari sisi likuiditas perbankan, BNI meyakini masih akan ketat, hal ini terlihat dari rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) industri perbankan saat ini di level 94%.
(dob/dob) Next Article BNI Cetak Laba Rp 4,46 T, Aset Tumbuh 4,4%
Most Popular