Dear Trader, Bank-Bank Investasi Sarankan Beli Poundsterling!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 November 2019 20:08
Sejak awal September hingga Rabu kemarin poundsterling menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) lebih dari 7%.
Foto: Ilustrasi Pound Sterling (REUTERS/Leonhard Foeger/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang poundsterling Inggris mulai mencuri perhatian pelaku pasar belakangan ini. Sejak awal September hingga Rabu kemarin nilai tukar poundsterling melawan dolar Amerika Serikat (AS) sudah menguat lebih dari 7%, berdasarkan data Refinitiv.

Tahun depan, mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini diprediksi akan menjadi mata uang dengan performa terbaik melawan dolar AS. Pada perdagangan hari ini, Kamis (21/11/19) pukul 19:52 WIB, poundsterling diperdagangkan di level US$ 1,2960, menguat 0,29% di pasar spot, melansir data Refinitiv. 

Bank of America Merrill Lynch memprediksi poundsterling menguat 8% ke level US$ 1,39 di akhir tahun 2020, sebagaimana dilansir Bloomberg.




Prediksi tersebut didasarkan asumsi Partai Konservatif akan memenangi Pemilihan Umum (Pemilu) Inggris dan meraih suara mayoritas di Parlemen Inggris.

Partai Konservatif merupakan partai pemerintah Inggris saat ini pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson. Jika Partai Konservatif atau yang biasa disebut Tory ini memenangi Pemilu dan meraih suara mayoritas di parlemen, maka hambatan proses perceraian Inggris dari Uni Eropa (Brexit) akan menjadi berkurang.

Seperti diketahui sebelumnya, proposal Brexit selalu kandas di Parlemen Inggris. Proposal terbaru yang dibuat PM Johnson dan telah disetujui oleh Komisi Eropa kandas lagi di Parlemen Inggris sehingga deadline Brexit yang seharusnya pada 31 Oktober lalu mundur menjadi 31 Januari tahun depan.

Hasil polling dari Good Morning Britain menunjukkan Partai Konservatif unggul 14 poin dari pesaing beratnya Partai Buruh pimpinan Jeremy Corbyn, sebagaimana dilansir CNBC International. Kemenangan Tory dalam Pemilu memberikan sentimen positif bagi poundsterling, karena akan mengakhiri ketidakpastian nasib Inggris selama tiga setengah tahun.

Selain Bank of America Merrill Lycnh, masih banyak lagi bank investasi ternama yang memberikan pendapat sama. Bank Morgan Stanley merekomendasikan beli (long) poundsterling sebagai salah satu dari 10 trading terbaiknya di 2020. Morgan Stanley menargetkan poundsterling berada di level US$ 1,4 di akhir kuartal I-2020.

Selain itu JPMorgan Chase & Co menargetkan poundsterling berada di level US$ 1,33 pada semester pertama 2020, dan Goldman Sachs melihat peluang mata uang Inggris ini berada di level US$ 1,35 dalam beberapa bulan ke depan jika Partai Konservatif berhasil menguasai kurs mayoritas parlemen.

Bagaimana trader forex, berniat untuk beli poundsterling?

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Biden Larang Warga Inggris ke AS, Poundsterling Ambrol Gak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular