
Internasional
Ekonomi India Bakal Tumbuh di Bawah 5%?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 November 2019 17:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi India diproyeksikan akan turun dan mencapai titik terendah pada kuartal III-2019. Meski baru diumumkan 29 November nanti, sejumlah lembaga memperkirakan pertumbuhan negeri bollywood itu bakal berada di bawah 5%.
Seperti ditulis Bloomberg, sejumlah ekonom dari Bank Negara India, Nomura Holdings Inc. dan Capital Economics Ltd telah menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka untuk ekonomi India dari Juli hingga September, menjadi, antara 4,2% hingga 4,7%. Sebelumnya, di kuartal II-2019, PDB tumbuh 5%.
"Kami sekarang percaya pertumbuhan PDB tidak akan seperti periode April-Juni," kata Sonal Varma, kepala ekonom untuk India dan Asia di Nomura di Singapura.
"Indikator frekuensi tinggi telah jatuh dan kondisi kredit domestik tetap ketat di tengah permintaan global yang lemah."
Lembaga itu memperkirakan pertumbuhan di Q3 hanya 4,2%. Proyeksi pertumbuhan 4,2% menjadi yang terendah sejak pemerintah mengadopsi basis baru untuk menentukan produk Domestik Bruto (PDB) di 2012.
Reserve Bank of India (RBI), telah memangkas suku bunga lima kali tahun ini untuk mendorong pertumbuhan. Lembaga itu juga meluncurkan langkah-langkah fiskal, termasuk pemotongan pajak perusahaan senilai US$ 20 miliar.
"Kami sekarang memproyeksikan akan ada penurunan suku bunga yang lebih besar dari RBI pada bulan Desember," kata Soumya Kanti Ghosh, kepala penasihat ekonomi bank sentral itu di Mumbai.
"Namun, penurunan suku bunga seperti itu tidak mungkin mengarah pada kebangkitan material segera."
Sementara itu, Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman pekan lalu mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan telah mencapai titik terendah.
(sef/sef) Next Article Demonstrasi di India Tak Mampu Tahan Koreksi Harga Batu Bara
Seperti ditulis Bloomberg, sejumlah ekonom dari Bank Negara India, Nomura Holdings Inc. dan Capital Economics Ltd telah menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka untuk ekonomi India dari Juli hingga September, menjadi, antara 4,2% hingga 4,7%. Sebelumnya, di kuartal II-2019, PDB tumbuh 5%.
"Kami sekarang percaya pertumbuhan PDB tidak akan seperti periode April-Juni," kata Sonal Varma, kepala ekonom untuk India dan Asia di Nomura di Singapura.
Lembaga itu memperkirakan pertumbuhan di Q3 hanya 4,2%. Proyeksi pertumbuhan 4,2% menjadi yang terendah sejak pemerintah mengadopsi basis baru untuk menentukan produk Domestik Bruto (PDB) di 2012.
Reserve Bank of India (RBI), telah memangkas suku bunga lima kali tahun ini untuk mendorong pertumbuhan. Lembaga itu juga meluncurkan langkah-langkah fiskal, termasuk pemotongan pajak perusahaan senilai US$ 20 miliar.
"Kami sekarang memproyeksikan akan ada penurunan suku bunga yang lebih besar dari RBI pada bulan Desember," kata Soumya Kanti Ghosh, kepala penasihat ekonomi bank sentral itu di Mumbai.
"Namun, penurunan suku bunga seperti itu tidak mungkin mengarah pada kebangkitan material segera."
Sementara itu, Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman pekan lalu mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan telah mencapai titik terendah.
(sef/sef) Next Article Demonstrasi di India Tak Mampu Tahan Koreksi Harga Batu Bara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular