Analisis Teknikal IHSG

Global & Dalam Negeri Positif, IHSG Siap Lanjutkan Kenaikan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 November 2019 09:27
Untuk perdagangan hari ini Senin (18/11/2019), IHSG akan bergerak menguat. Rentang pergerakannya diperkirakan pada level 6.120 hingga 6.200.
Foto: Pasar Modal Indonesia merayakan 42 tahun diaktifkannya kembali oleh pemerintah Republik Indonesia, sejak 10 Agustus 1977. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penghujung pekan kemarin berhasil ditutup menguat dengan kenaikan 29 poin atau 0,48%, ke level 6.128.

Untuk perdagangan hari ini Senin (18/11/2019),Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak menguat. Rentang pergerakannya diperkirakan pada level 6.120 hingga 6.200.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama pada akhir pekan lalu ditutup rata-rata menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,80%, indeks S&P 500 positif 0,77%, dan Nasdaq terangkat 0,73%.

Setelah penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan China dan AS semakin dekat untuk mencapai kesepakatan perdagangan, indeks Dow Jones kembali menguat dan bahkan memecahkan rekor tertingginya sepanjang masa yakni menyentuh 28.004.


Kudlow, selaku Direktur Dewan Ekonomi Nasional, pada hari Kamis (14/11) mengatakan AS dan China sedang mendekati kesepakatan, menyasar pada diskusi yang bersifat konstruktif antar kedua negara. Komentar tersebut muncul setelah kedua belah pihak saling berselisih mengenai persyaratan perjanjian perdagangan fase satu yang akan ditandatangani.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang (trade balance) Indonesia surplus US$ 160 juta pada Jumat (15/11) kemarin, angka tersebut jauh dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang meramal defisit neraca perdagangan sebesar US$ 300 juta.

Kondisi global yang stabil dan data perekonomian dalam negeri yang membaik membuat mood investor naik untuk masuk ke pasar saham, apalagi IHSG pada pekan kemarin secara akumulatif mengalami pelemahan 0,8%.

Secara teknikal, IHSG masih dalam tren penurunan jangka pendeknya, posisinya masih bergerak di bawah rata-ratanya selama lima hari (Moving Average/EMA5), yang dicitrakan garis exponential berwarna ungu melintang pada grafik.

Tetapi potensi kembali menguat masih cukup terbuka, terbentuknya pola bullish harami mengindikasikan potensi penguatan tersebut. Selain itu, IHSG terlihat mulai menjauhi level jenuh jualnya (oversold) menurut indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum pergerakan harga pada grafik.

Sumber: Refinitiv



TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular