
OPEC: 2020, Permintaan Minyak Dunia Naik 1 Juta Barel/Hari
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
15 November 2019 13:45

Permintaan negara-negara bukan anggota OECD tersebut berkontribusi paling besar terhadap kenaikan permintaan minyak global sebesar 1,01 mb/d. Sementara permintaan minyak untuk negara anggota OECD akan bertambah sebesar 0,07 mb/d. Hasilnya total permintaan minyak dunia di tahun 2019 akan mencapai 99,8 mb/d dan mencapai 100,88 mb/d di tahun 2020.
Ditinjau dari sisi pasokan, kenaikan suplai minyak dari negara non-OPEC direvisi turun 0,16 mb/d menjadi 1,82 mb/d di tahun 2019. Terpangkasnya angka pasokan minyak negara non-OPEC terjadi akibat adanya revisi suplai minyak dari AS, Norwegia dan juga Inggris yang lebih besar ketimbang revisi kenaikan suplai minyak China dan Kazakhstan.
Pasokan minyak dari negara non-OPEC di tahun depan juag direvisi turun 0,05 mb/d dari bulan sebelumnya menjadi 2,2 mb/d. Revisi kembali terjadi karena adanya revisi pasokan minyak terutama dari Kazakhstan dan Rusia yang lebih besar dari kenaikan pasokan minyak China.
Dalam laporan tersebut, OPEC juga menjelaskan bahwa pasokan minyak dari negara non-OPEC masih belum pasti dan dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti pergerakan harga minyak, belanja modal, masalah infrastruktur dan aktivitas drilling terutama di AS. Pada September lalu produksi minyak mentah OPEC turun 1,3 mb/d menjadi rata-rata 28,49 mb/d.
Ditinjau dari sisi keseimbangan suplai dan demand, permintaan minyak mentah OPEC pada 2019 dievisi naik 0,1 mb/d dari laporan sebelumnya menjadi 30,7 mb/d. Walaupun direvisi naik tetap saja permintaan minyak OPEC masih lebih rendah 0,9 mb/d dibanding tahun lalu.
Permintaan minyak OPEC di tahun depan juga direvisi naik 0,2 mb/d dari laporan sebelumnya menjadi 29,6 mb/d. Jumlah permintaan ini juga masih lebih rendah 1,2 mb/d dibanding tahun 2019.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
![]() |
![]() |
Ditinjau dari sisi pasokan, kenaikan suplai minyak dari negara non-OPEC direvisi turun 0,16 mb/d menjadi 1,82 mb/d di tahun 2019. Terpangkasnya angka pasokan minyak negara non-OPEC terjadi akibat adanya revisi suplai minyak dari AS, Norwegia dan juga Inggris yang lebih besar ketimbang revisi kenaikan suplai minyak China dan Kazakhstan.
Pasokan minyak dari negara non-OPEC di tahun depan juag direvisi turun 0,05 mb/d dari bulan sebelumnya menjadi 2,2 mb/d. Revisi kembali terjadi karena adanya revisi pasokan minyak terutama dari Kazakhstan dan Rusia yang lebih besar dari kenaikan pasokan minyak China.
![]() |
Dalam laporan tersebut, OPEC juga menjelaskan bahwa pasokan minyak dari negara non-OPEC masih belum pasti dan dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti pergerakan harga minyak, belanja modal, masalah infrastruktur dan aktivitas drilling terutama di AS. Pada September lalu produksi minyak mentah OPEC turun 1,3 mb/d menjadi rata-rata 28,49 mb/d.
Ditinjau dari sisi keseimbangan suplai dan demand, permintaan minyak mentah OPEC pada 2019 dievisi naik 0,1 mb/d dari laporan sebelumnya menjadi 30,7 mb/d. Walaupun direvisi naik tetap saja permintaan minyak OPEC masih lebih rendah 0,9 mb/d dibanding tahun lalu.
![]() |
![]() |
Permintaan minyak OPEC di tahun depan juga direvisi naik 0,2 mb/d dari laporan sebelumnya menjadi 29,6 mb/d. Jumlah permintaan ini juga masih lebih rendah 1,2 mb/d dibanding tahun 2019.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular