Kabar dari China Bikin Rupiah yang Lemah Jadi Bergairah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 November 2019 17:00
Kabar dari China Bikin Rupiah yang Lemah Jadi Bergairah
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di perdagangan pasar spot hari ini, setelah hampir sepanjang hari melemah. Faktor eksternal sepertinya lebih mempengaruhi kebangkitan rupiah.

Pada Kamis (7/11/2019), US$ 1 setara dengan Rp 13.990 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kala pembukaan pasar, rupiah sudah melemah 0,14%. Selepas itu, rupiah terus terjebak di zona merah dan dolar AS cukup nyaman di kisaran Rp 14.000.

Namun sekitar dua jam sebelum lapak ditutup, rupiah berhasil mentas ke zona hijau dan dolar AS kembali terdorong ke bawah Rp 14.000. Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini:



Mata uang utama Asia lainnya pun bernasib sama seperti rupiah. Awalnya melemah, tetapi mampu bangkit. Hingga pukul 16:08 WIB, won Korea Selatan menjadi mata uang terbaik dengan apresiasi 0,52%.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hari ini.



Sejak pagi tadi, pasar keuangan Asia dibuat galau gara-gara spekulasi damai dagang AS-China. Mau tanda tangan kesepakatan damai dagang kok rasanya susah bin rumit betul ya.

Soal substansi dan teks kesepakatan, sepertinya kedua negara sudah tidak ada masalah. Hal yang masih mengganjal adalah lokasi. Di mana kesepakatan dagang mau diteken malah jadi hambatan.

Sedianya kesepakatan damai dagang AS-China fase I akan ditandatangani di Chile saat KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Namun karena situasi keamanan-sosial-politik di Chile sedang panas, KTT APEC batal digelar di negeri beribu kota Santiago tersebut.

Mengutip pemberitaan Reuters, seorang pejabat senior di pemerintahan AS mengungkapkan bahwa Washington dan Beijing masih mencari tempat untuk penandatanganan kesepakatan tersebut. Ternyata mencari tempat butuh waktu lebih lama, sehingga waktu pelaksanaan pun agak molor.

Sejumlah lokasi sudah masuk menjadi nominasi. Kini bahkan muncul ide penandatanganan perjanjian damai dagang akan dihelat di ibukota Inggris, London.

Selain itu disebut pula beberapa alternatif seperti Swiss dan Swedia. Namun Iowa, kota di AS yang sempat disebut oleh Presiden Donald Trump, tidak ada dalam daftar.


Namun kemudian datang kabar yang melegakan, kali ini dari Beijing. Bukan soal tempat, tetapi sesuatu yang lebih substansial.

Mengutip CNBC International, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan baik AS maupun China setuju untuk mambatalkan rencana pengenaan berbagai bea masuk. Perundingan yang konstruktif dalam dua pekan terakhir membuat kedua negara sudah dekat dengan kesepakatan damai dagang fase I.


Kabar ini langsung menaikkan risk appetite pelaku pasar. Damai dagang AS-China yang sepertinya semakin di depan mata membuat prospek pertumbuhan ekonomi dunia akan membaik. Selamat tinggal perlambatan ekonomi dan resesi, selamat datang ekspansi.


TIM RISET CNBC INDONESIA 


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular