
Tarik Nafas Dulu, Reli Harga CPO Terhenti Sejenak
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 November 2019 11:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah terus-terusan reli sejak pertengahan Oktober, pagi ini harga CPO istirahat dulu. Harga CPO kontrak pengiriman tiga bulan di Bursa Malaysia Derivatif berada di level 2.512 ringgit/ton pada 10.30 WIB hari ini. Harga turun tiga ringgit atau 0,12% dibandingkan perdagangan kemarin.
Turunnya harga CPO pagi ini ditengarai oleh adanya kabar bahwa stok minyak sawit Malaysia bulan Oktober naik tertinggi tahun ini.
Menurut survei yang dilakukan Reuters, stok minyak sawit Malaysia bulan Oktober naik 2,8% dibanding September menjadi 5,2 juta ton. Kenaikan stok terjadi karena kondisi musiman berupa tingkat produksi yang tinggi di bulan Oktober.
Hasil survei Reuters memperkirakan produksi bulan Oktober akan naik 2% dibanding September menjadi 1,88 juta ton.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dewan Sawit Malaysia (MPOB) menyebutkan bahwa tingkat produksi CPO akan mencapai titik tertingginya di bulan September atau Oktober.
Melansir Reuters, kenaikan stok minyak sawit akan tetap terjadi walau ekspor melonjak tajam hingga 13,1% menjadi 1,59 juta ton.
Kenaikan ekspor minyak sawit Malaysia dipicu oleh tingginya ekspor ke China yang mencapai 48% secara bulanan mengimbangi turunnya ekspor minyak sawit Malaysia ke India sebesar 37%.
Namun, harga CPO masih berpotensi untuk naik. Melansir Reuters, Dorab Mistry selaku ahli industri kelapa sawit memprediksi harga CPO bisa tembus 2.700 ringgit pada Maret tahun depan karena produksi yang turun dan tingginya permintaan biodiesel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga CPO Naik Sampai 1%, Kok Bisa?
Turunnya harga CPO pagi ini ditengarai oleh adanya kabar bahwa stok minyak sawit Malaysia bulan Oktober naik tertinggi tahun ini.
Hasil survei Reuters memperkirakan produksi bulan Oktober akan naik 2% dibanding September menjadi 1,88 juta ton.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dewan Sawit Malaysia (MPOB) menyebutkan bahwa tingkat produksi CPO akan mencapai titik tertingginya di bulan September atau Oktober.
![]() |
Melansir Reuters, kenaikan stok minyak sawit akan tetap terjadi walau ekspor melonjak tajam hingga 13,1% menjadi 1,59 juta ton.
Kenaikan ekspor minyak sawit Malaysia dipicu oleh tingginya ekspor ke China yang mencapai 48% secara bulanan mengimbangi turunnya ekspor minyak sawit Malaysia ke India sebesar 37%.
Namun, harga CPO masih berpotensi untuk naik. Melansir Reuters, Dorab Mistry selaku ahli industri kelapa sawit memprediksi harga CPO bisa tembus 2.700 ringgit pada Maret tahun depan karena produksi yang turun dan tingginya permintaan biodiesel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga CPO Naik Sampai 1%, Kok Bisa?
Most Popular