RI Kebanyakan Impor, Rupiah Jadi Kalah Lawan Dolar Singapura!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura dibuka menguat tipis di perdagangan pasar spot hari ini. Namun setelah itu rupiah masuk jalur merah.

Pada Rabu (6/11/2019), SG$ 1 setara dengan Rp 10.278,21 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat tipis hampir flat di 0,01% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Penguatan tipis itu tidak bertahan lama. Pada pukul 09:07 WIB, SG$ 1 dihargai Rp 10.300,4 di mana rupiah melemah 0,22%.

Sejak awal tahun, rupiah masih menguat 2,32 % di hadapan dolar Singapura. Akan tetapi dalam sebulan terakhir rupiah mengundur dan berbalik melemah 0,52%.

 

Apa boleh buat, permintaan terhadap dolar Singapura di dalam negeri memang tinggi. Singapura adalah salah satu importir terbesar bagi Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor dari Singapura selama periode Januari-Agustus 2019 adalah US$ 11,13 miliar atau 9,95% dari total impor. Singapura menempati peringkat kedua, hanya kalah dari China.

UN Comtrade melaporkan impor Indonesia dari Singapura pada 2018 didominasi oleh minyak dan produk turunannya yaitu mencapai US$ 11,88 miliar (55%). Maklum, Indonesia adalah negara net importir minyak sehingga kebutuhan dalam negeri mau tidak mau harus dipasok melalui impor.

Untuk menjawab permasalahan ini, Indonesia harus meningkatkan produksi minyak dan produk turunannya seperti Bahan Bakar Minyak (BBM). Oleh karena itu, proyek kilang-kilang baru maupun peremajaan yang sudah ada perlu digalakkan.

Baca: Raksasa Migas Saudi Aramco IPO, Apa Kabar Kilang Cilacap?

Jika Indonesia sudah mampu berdikari untuk urusan minyak dan BBM, maka impor dari Singapura sudah pasti bisa ditekan. Hasilnya adalah rupiah bakal lebih kuat di hadapan dolar Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Negaranya Batal Resesi, Dolar Singapura Perkasa Lawan Rupiah