Konkret, Ini Cara RI Kurangi Ketergantungan terhadap Dolar AS

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 November 2019 13:57
Indonesia terus mencoba mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia terus mencoba mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Caranya adalah dengan mempromosikan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan luar negeri.

Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) sepakat untuk memperpanjang kerja sama keuangan bilateral senilai US$ 10 miliar untuk periode satu tahun ke depan. Perpanjangan kerja sama ini merupakan realisasi kesepakatan awal antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada saat Leaders Retreat, 8 Oktober 2019, di Singapura.

"Kerja sama yang disepakati November 2018 ini memungkinkan kedua bank sentral untuk dapat mengakses likuiditas mata uang asing antara kedua bank sentral, jika diperlukan, untuk menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan," sebut keterangan tertulis BI yang diterima Selasa (5/11/2019).

Menurut BI, kerja sama dengan MAS meliputi dua area yaitu:

1. Perjanjian swap bilateral mata uang lokal (Local Currency Bilateral Swap Agreement/LCBSA) yang memungkinkan dilakukannya pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral dengan total nilai mencapai ekuivalen US$ 7 miliar (SG$ 9,5 miliar atau Rp 100 triliun).
2. Perjanjian repo bilateral dalam valuta asing (Bilateral Repo Line/BRL) senilai US$ 3 miliar, yang memungkinkan dilakukannya transaksi repo antara kedua bank sentral untuk mendapatkan likuiditas dolar AS dengan menjaminkan obligasi pemerintah AS, Jepang, dan Jerman.

Melalui kerja sama semacam ini, Indonesia dan Singapura bisa mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dalam hal perdagangan antar negara. Bank sentral menyediakan fasilitas mata uang lokal bagi dunia usaha, sehingga tidak perlu menggunakan dolar AS.


[Gambas:Video CNBC]


(aji/aji) Next Article Rupiah Semakin Perkasa, Kata BI Ini Faktor Pendorongnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular