
Ngeri, Gaes! Harga CPO Melesat Lagi
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
05 November 2019 10:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) kembali reli dan mencetak rekor baru harga tertingginya sejak 20 bulan terakhir.
Harga CPO kontrak kembali naik setelah di tutup menguat pada perdagangan kemarin ke level 2.529 ringgit/ton. Mengawali perdagangan pekan ini harga CPO menguat hingga 2,76% pada perdagangan kemarin.
Pagi ini pukul 10.28 WIB harga CPO di Bursa Malaysia Derivatif menyentuh level 2.560 ringgit/ton atau naik 1,23% dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan kemarin.
Harga CPO melesat karena pasokan diprediksikan menipis untuk tahun depan akibat kondisi kekeringan yang melanda Asia Tenggara.
Dorab Mistry, analis industri senior memprediksikan bahwa output minyak sawit Malaysia akan lebih rendah dari tahun ini karena kekeringan dan pengurangan penggunaan pupuk.
Menurut James Fry analis industri CPO, kabut akibat kebakaran yang melanda Indonesia tentu berpengaruh terhadap produksi dan kualitas minyak sawit yang dihasilkan.
Sementara itu, melansir Reuters, Thomas Mielke selaku editor di World Oil memprediksikan stok minyak sawit akan turun 2-3 juta ton dalam 12 bulan ke depan dari 14,7 juta ton pada September.
Penurunan pasokan terjadi di tengah permintaan yang tinggi. Tahun depan Malaysia akan mulai mengimplementasikan program B20 sementara Indonesia akan mulai dengan program B30.
"Dengan skenario seperti ini maka tren bullish berpotensi berlanjut hingga tahun depan. Ada program biodiesel yang dapat membuat sebagian pasokan dialihkan untuk pembuatan bahan bakar tersebut" terang seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur, melansir Reuters.
Thomas Mielke memprediksi bahwa tahun depan harga CPO berpotensi menguat mencapai 2.600 ringgit/ton.Â
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga CPO Ambles, Pekan Depan Rebound Atau Makin Jeblok?
Harga CPO kontrak kembali naik setelah di tutup menguat pada perdagangan kemarin ke level 2.529 ringgit/ton. Mengawali perdagangan pekan ini harga CPO menguat hingga 2,76% pada perdagangan kemarin.
Pagi ini pukul 10.28 WIB harga CPO di Bursa Malaysia Derivatif menyentuh level 2.560 ringgit/ton atau naik 1,23% dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan kemarin.
Harga CPO melesat karena pasokan diprediksikan menipis untuk tahun depan akibat kondisi kekeringan yang melanda Asia Tenggara.
Dorab Mistry, analis industri senior memprediksikan bahwa output minyak sawit Malaysia akan lebih rendah dari tahun ini karena kekeringan dan pengurangan penggunaan pupuk.
Menurut James Fry analis industri CPO, kabut akibat kebakaran yang melanda Indonesia tentu berpengaruh terhadap produksi dan kualitas minyak sawit yang dihasilkan.
Sementara itu, melansir Reuters, Thomas Mielke selaku editor di World Oil memprediksikan stok minyak sawit akan turun 2-3 juta ton dalam 12 bulan ke depan dari 14,7 juta ton pada September.
Penurunan pasokan terjadi di tengah permintaan yang tinggi. Tahun depan Malaysia akan mulai mengimplementasikan program B20 sementara Indonesia akan mulai dengan program B30.
"Dengan skenario seperti ini maka tren bullish berpotensi berlanjut hingga tahun depan. Ada program biodiesel yang dapat membuat sebagian pasokan dialihkan untuk pembuatan bahan bakar tersebut" terang seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur, melansir Reuters.
Thomas Mielke memprediksi bahwa tahun depan harga CPO berpotensi menguat mencapai 2.600 ringgit/ton.Â
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga CPO Ambles, Pekan Depan Rebound Atau Makin Jeblok?
Most Popular