Yuhu! Banjir Katalis Positif, Asing Masuk Rp 153 M Pagi Ini

tahir saleh, CNBC Indonesia
04 November 2019 10:51
Sejumlah katalis positif benar-benar memberi tenaga bagi Indeks Harga Saham Gabungan.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah katalis positif benar-benar memberi tenaga bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin pekan ini (4/11/2019).

Pada pukul 10.33 WIB, data perdagangan mencatat, IHSG bertengger di level 6.227,31 atau menguat 0,32%, kendati dalam sepekan terakhir perdagangan indeks acuan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) ini melemah 0,62%.

Namun yang mengagetkan, pendorong penguatan IHSG hari ini adalah aksi beli bersih asing (net buy) yang mulai terjadi di semua pasar. Net buy hari ini mencapai Rp 153,20 miliar, terdiri dari Rp 136,68 miliar di pasar reguler dan Rp 16,83 miliar di pasar nego dan tunai.


Dalam sepekan terakhir perdagangan, memang masih terjadi net sell Rp 1,27 triliun di semua pasar. Namun secara tahun berjalan, year to date, net buy mencapai Rp 43,51 triliun di semua pasar (tapi net sell terjadi di pasar reguler Rp 19,02 triliun).

Pekan lalu, IHSG ditutup dengan posisi melemah 0,34% ke level 6.207,19 Jumat pekan kemarin. Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru melaju di zona hijau.

PT Valbury Sekuritas Indonesia, dalam risetnya memaparkan pelaku pasar mencermati kebijakan bank sentral AS, The Fed, yang menurunkan suku bunga pada pekan lalu yang akan memberikan peluang bagi Bank Indonesia untuk meneruskan pemangkasan suku bunga hingga tahun depan.


Tahun ini, The Fed telah menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali, sedangkan BI telah empat kali menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reserver Repo Rate sehingga, rupiah akan cenderung stabil.

Dari luar negeri, sentimen positifnya adalah progres perundingan dagang AS-China yang menjadi pertimbangan investor memposisikan beli bersih hari ini di pasar saham.

"Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed dengan arah konsolidasi pada perdagangan saham pekan ini pada level support [batas bawah] 6.191/6.175/6.157 dan resistance [batas atas] 6.226/6.244/6.260," tulis Valbury, Senin (4/11/2019).

MNC Sekuritas memproyeksikan, ada ruang bagi IHSG berbalik ke zona hijau. Sebelumnya, pada awal November, IHSG ditutup terkoreksi 0,3% ke level 6.207. "Koreksi IHSG tertahan support pada area 6.170-6.200, dan IHSG berpotensi untuk menguat sejenak," tulis MNC Sekuritas.

Satu sentimen dalam negeri ialah rencana rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019, yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik Selasa besok (5/11/2019).

Pada kuartal I-2019 perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,07% secara tahunan dan pada kuartal II-2019, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan. Untuk periode semester I-2019, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,06%YoY.

Pada kuartal III-2019, konsensus yang dihimpun oleh Trading Economics memperkirakan bahwa perekonomian Indonesia hanya akan tumbuh sebesar 5,01% secara tahunan, melambat dari capaian di kuartal I dan II.


Harga masih rendah, saatnya beli saham telco?

[Gambas:Video CNBC]

 


(tas/tas) Next Article Inilah 5 Emiten yang Diburu & Dilego Asing Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular