
Euro Masih Betah Menguat Jelang Data Ketenagakerjaan AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Euro mempertahankan penguatannya terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) karena perekonomian AS berpotensi melambat terseret kondisi perlambatan ekonomi global.
Euro di pasar spot pada pukul 19:06 WIB diperdagangkan menguat 0,06% pada level US$ 1,1156. Penguatannya sedikit tertahan meski The Fed memangkas suku bunga acuannya minggu ini, dikarenakan tidak memberikan sinyal pemotongan suku bunga lanjutan.
Pelaku pasar sedang mencermati laporan ketenagakerjaan A.S., yang diproyeksikan melambat. Data penciptaan lapangan kerja non pertanian (non farm payrolls/NFP) bulan Oktober akan diumumkan pukul 19:30 WIB, polling Refinitiv memprediksi akan ada 89.000 pekerjaan baru, turun dibandingkan data September yang mencapai 136.000 pekerjaan.
Selain itu, Institute for Supply Management (ISM) akan merilis data perkembangan manufaktur AS. Data bulan Oktober diperkirakan Refinitv akan menjadi 48,9, lebih baik dibandingkan bulan September pada angka 47,8.
Angka di bawah 50 sebenarnya masih menunjukkan perekonomian AS masih terkontraksi, sebaliknya angka di atas 50 menunjukkan aktivitas manufaktur yang bergairah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Euro Cenderung Melemah Merespons Pemilu Inggris & Program QE