
Internasional
Deal Perang Dagang Kelabu, Wall Street Ditutup Memerah
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
01 November 2019 06:49

Jakarta, CNBC Indonesia- Wall Street ditutup melemah pada perdagangan, Kamis (31/10/19).
Kekhawatiran pada pertumbuhan global dan perang dagang AS-China menjadi tekanan bagi pasar, saat sejumlah perusahaan teknologi seperti Apple dan Facebook melaporkan kinerja yang kuat.
Dow Jones turun 0,5% menjadi 27.046,37. Sementara indeks S&P 500 turun 0,3% menjadi 3.037,58 sementara Nasdaq yang kaya teknologi kehilangan 0,1% atau turun ke 8.292,36.
Pada perdagangan Rabu, Indeks S&P 500 mencatat rekor keduanya setelah bank sentral AS, The Federal Reserves melaporkan pemangkasan kembali suku bunga.
Meski demikian, kegelisahan masih muncul, karena lembaga yang dipimpin Jerome Paul itu memberi sinyal penurunan ini adalah yang terakhir di 2019.
"Pasar sekarang khawatir, kita masih melihat sejumlag perlambatan, kata Manajer Senior TD Ameritrade, sebuah perusahaan futures dan valas, Stephanie Lewicky dikutip dari AFP.
"Dengan Powell mengatakan bahwa ad kemungkinan akan memberhentikan sementara (pemangkasan suku bunga lain), di Desember, ini menimbulkan sedikit kekhawatiran."
Kelanjutan perang dagang juga masih menjadi momok. Sebelumnya diberitakan kalau China pesimis akan adanya perjanjian perdagangan jangka panjang.
Sementara itu, sejumlah saham industri besar mencatatkan akhir buruk pada perdagangan kemarin. Boeing dan Caterpillar mencatat penurunan 1,8%.
Namun, Apple naik 2,3% karena melaporkan pertumbuhan kinerja yang lebih baik. Saham Facebook juga naik 1,8% setelah melaporkan laba yang tinggi, meski kini tengah bergelut dengan kontroversi seputar pelarangan iklan politik.
(sef/sef) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Kekhawatiran pada pertumbuhan global dan perang dagang AS-China menjadi tekanan bagi pasar, saat sejumlah perusahaan teknologi seperti Apple dan Facebook melaporkan kinerja yang kuat.
Dow Jones turun 0,5% menjadi 27.046,37. Sementara indeks S&P 500 turun 0,3% menjadi 3.037,58 sementara Nasdaq yang kaya teknologi kehilangan 0,1% atau turun ke 8.292,36.
Meski demikian, kegelisahan masih muncul, karena lembaga yang dipimpin Jerome Paul itu memberi sinyal penurunan ini adalah yang terakhir di 2019.
"Pasar sekarang khawatir, kita masih melihat sejumlag perlambatan, kata Manajer Senior TD Ameritrade, sebuah perusahaan futures dan valas, Stephanie Lewicky dikutip dari AFP.
"Dengan Powell mengatakan bahwa ad kemungkinan akan memberhentikan sementara (pemangkasan suku bunga lain), di Desember, ini menimbulkan sedikit kekhawatiran."
Kelanjutan perang dagang juga masih menjadi momok. Sebelumnya diberitakan kalau China pesimis akan adanya perjanjian perdagangan jangka panjang.
Sementara itu, sejumlah saham industri besar mencatatkan akhir buruk pada perdagangan kemarin. Boeing dan Caterpillar mencatat penurunan 1,8%.
Namun, Apple naik 2,3% karena melaporkan pertumbuhan kinerja yang lebih baik. Saham Facebook juga naik 1,8% setelah melaporkan laba yang tinggi, meski kini tengah bergelut dengan kontroversi seputar pelarangan iklan politik.
(sef/sef) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Most Popular