Q3-2019 Cetak Laba, Saham Garuda Dekati Harga IPO

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
31 October 2019 14:46
Besar kemungkinan pelaku pasar memburu saham GIIA seiring dengan rilis laporan keuangan perusahaan yang ciamik.
Foto: Garuda Indonesia's Boeing 737 Max 8 (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta,CNBC Indonesia - Harga saham emiten penerbangan pelat merah, PT Garuda Indoesia Tbk (GIAA) menguat pada sesi II perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (31/10/2019), bahkan masuk jajaran top gainers.

Pada pukul 14:08 WIB menguat 3,39% ke level Rp 610/unit saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp 26,07 miliar dan volume perdagangan ada di 42,23 juta unit. Harga saham Garuda perlahan mulai mendekati harga IPO Rp 750/unit.


Besar kemungkinan pelaku pasar memburu saham GIIA seiring dengan rilis laporan keuangan perusahaan yang ciamik.

Hanya di kuartal III-2019 saja, perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 3412,28% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi US$ 98,34 juta atau setara Rp 1,39 triliun (asumsi kurs Rp 14.174/US$). Padahal pada kuartal III-2018, GIAA hanya mencatatkan laba sebesar US$ 2,8 juta atau Rp 39,69 miliar.

Selain itu, capaian tersebut berhasil diperoleh GIAA di saat perolehan pendapatan kuartal kemarin hanya tumbuh 10,29% secara tahunan, yakni senilai US$ 1,35 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 1,22 miliar.



Di lain pihak, jika dilihat performa keuangan periode Januari-September 2019, secara total perusahaan membukukan total keuntungan mencapai US$ 122,42 juta, dari sebelumnya menorehkan rugi bersih US$ 114,04 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

GIAA mampu membukukan keuntungan seiring dengan kenaikan pada pos total pendapatan, pendapatan keuangan, keuntungan dari jual dan sewa balik.

Hingga akhir September 2019, total pendapatan perusahaan tumbuh 9,95% YoY, dari US$ 3,22 miliar menjadi US$ 3,54 miliar. Kemudian pos pendapatan keuangan dan keuntungan dari jual & sewa balik masing-masing melesat 72,14% YoY dan 70,15% YoY.

Kinerja bottom line GIAA juga tertolong dari koreksi yang dicatatkan pada pos beban operasional penerbangan, beban bandar, beban pelayanan penumpang, dan beban administrasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular