
Harga Emas Dunia Kian Kinclong, Masih Bisa Naik Lagi Gak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas (gold price) bergerak naik di perdagangan pasar spot global hingga Kamis ini (31/10), karena sentimen pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) oleh The Federal Reserve/The Fed.
Hingga pukul 12:30 WIB, harga emas berada pada level US$ 1.499/troy ons, naik 0,8% dibandingkan posisi Rabu kemarin (30/10) pukul 12:49 WIB pada level US$ 1.499/troy. Meski harga naik, sang logam mulia ini masih minus 0,2% dalam sepekan terakhir.
Penantian investor akan kebijakan The Fed pada terjawab sudah, Jerome 'Jay' Powell selaku Gubernur The Fed memutuskan memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin pagi dini hari tadi malam, menjadikan penurunan ketiga pada tahun ini menjadi 1,5%-1,75%.
Kebijakan tersebut membuat dolar AS tertekan karena suku bunga semakin kecil dan menurunkan minat berinvestasi di negeri Paman Sam menjadi berkurang, khususnya investasi langsung dalam bentuk portofolio (saham dan obligasi).
Pergerakan harga emas berbanding terbalik dengan dolar AS, karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan mata uang tersebut.
Kala dolar AS melemah, maka harga emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas pun mulai naik dan membuat harganya terangkat.
Analisis teknikal
Tren harga emas cenderung bergerak menyamping (sideways) sejak pertengahan Agustus seiring situasi yang berkembang secara global.
Penghalang kenaikan harga emas (resistance level) berada pada US$ 1.522/troy ounce, sedangkan penurunan harganya (support level) cenderung tertahan pada level US$ 1.486/Troy.
Ada potensi harga emas di pasar spot akan melanjutkan kenaikan hingga menguji level harga US$ 1.522/Troy dalam waktu satu minggu hingga 3 minggu ke depan.
Indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang bersifat momentum menggambarkan harga emas yang masih belum menyentuh level jenuh belinya (overbought), sehingga ruang kenaikannya masih terbuka.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Panik Virus Corona, Emas Diburu & Harga Sentuh Rekor Lagi