
Aksi Emiten: Laba Telkom Naik, Bentjok Dihukum OJK
Monica Wareza, CNBC Indonesia
31 October 2019 07:25

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin Rabu (30/10/2019) ditutup dengan posisi menguat 0,23% ke level 6.295,75.
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,57%, indeks Shanghai turun 0,5%, indeks Hang Seng melemah 0,44%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,59%.
Sejumlah emiten telah merilis laporan keuangan kuartal ketiganya dan sejumlah berita lainnya yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
1. Naik 15,64%, Laba Telkom Tembus Rp 16,44 T
Emiten telekomunikasi pelat merah PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) sepanjang Januari-September 2019 mengantongi pertumbuhan laba bersih sebesar 15,64% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 16,44 triliun. Naik dari Rp 14,42 triliun hingga kuartal ketiga 2018.
Kenaikan laba bersih ini mendorong naiknya nilai laba per saham perusahaan menjadi Rp 166,15 dari sebelumnya sebesar Rp 143,67.
2. Himpun Dana Triliunan, Hanson Milik Bentjok Dihukum OJK
PT Hanson International Tbk. (MYRX), emiten properti yang dikendalikan oleh Benny Tjokrosaputro, diduga melakukan pelanggaran atas UU Perbankan karena telah melakukan penghimpunan dana nasabah secara ilegal. Bahkan, dana yang dihimpun ini jumlahnya sudah mencapai triliunan rupiah.
Hal ini ditemukan oleh Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan pelanggaran UU ini dilakukan karena telah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan. Padahal Hanson sendiri bukanlah bank, melainkan perusahaan properti milik Benny Tjokrosaputro.
3. Catat! November, Harga Saham TBIG Bakal Lebih Terjangkau
Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) bakal merealisasikan aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham (stock split) pada November mendatang dengan rasio 5:1, sehingga nominal saham perusahaan yang semula Rp 100 ini akan turun menjadi Rp 20/saham.
Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan untuk merealisasikan aksi ini, masih harus menunggu izin yang akan dikeluarkan oleh otoritas bursa. Sementara izin dari pemegang saham telah diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini, Rabu (30/10/2019).
4. Dibayangi Oversupply, SMCB Cetak Laba Rp 134 M
Emiten industri semen, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) alias eks Holcim Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp 134 miliar hingga September 2019. Pada periode yang sama tahun sebelumnya SMCB masih mencatatkan rugi Rp 630 miliar.
Dari sisi pendapatan, dengan bergabungnya SMCB dengan Semen Indonesia, pendapatan naik 2,23% menjadi Rp 7,7 triliun, dari sebelumnya Rp 7,6 triliun pada periode yang sama tahun 2018.
5. Jadi Wamen, Angela Tanoesoedibjo Mundur Sebagai Direktur MNCN
Angela Tanoesoedibjo hari ini resmi menyampaikan surat pengunduran diri sebagai direksi PT Media Citra Nusantara Tbk (MNCN), setelah ditunjuk menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Maju.
Dalam surat yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, Corporate Secretary MNCN Arya Mahendra Sinulingga menuliskan, Angela sudah menyampaikan surat pengunduran diri pada 28 Oktober 2019.
6. Laba Anak Usaha Northstar Drop 43%, tapi Sahamnya Naik 9%
Kinerja PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) pada perdagangan siang ini, Rabu (30/10/2019) melesat hingga 9,26% di tengah kinerja laba perseroan yang amblas per September 2019. Padahal pendapatan perusahaan tambang milik Northstar ini ini masih tercatat naik pada periode tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih DOID pada 9 bulan pertama tercatat anjlok 43,49% menjadi US$ 28,15 juta atau setara dengan Rp 395,2 miliar (asumsi kurs Rp 14.100/US$) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
7. Seru! Omzet Masih Lewati HMSP, Saham GGRM Melesat 2,19%
Harga saham emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik hingga 2,19% ke level Rp 56.025/unit saham pada penutupan perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kenaikan harga saham perusahaan besar kemungkinan merupakan respons positif pelaku pasar atas kinerja 9 bulan pertama GGRM yang kembali mengungguli pesaing utamanya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Pada periode Januari-September 2019, total pendapatan GGRM tumbuh dua digit, yakni 16,93% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 81,72 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 69,89 triliun.
8. Mulai Roadshow, IPO Saudi Aramco Terbesar di Dunia
Perusahaan minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco Oil Company (Saudi Aramco) akan mulai melakukan subscription atau mencari investor lewat roadshow yang akan membeli sahamnya dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 4 Desember.
Demikian menurut beberapa sumber seperti diberitakan media milik pemerintah, Al-Arabiya, Selasa (29/10/2019).
Menurut sumber tersebut, Aramco berencana mengumumkan kisaran harga IPO pada 17 November, dan akan mulai tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Tadawul (Saudi Stock Exchange Tadawul), Arab Saudi, pada 11 Desember.
9. Tambang Emas Mulai Operasi, BRMS Bukukan Laba Rp 14,7 M
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akhirnya membukan laba bersih hingga September 2019. Perusahaan berhasil membukukan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 1,01 juta (Rp 14,72 miliar, asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Kinerja pada periode sembilan bulan ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya dimana perusahaan tak mampu membukukan laba, kerugiannya pun mencapai US$ 93,95 juta.
10. Tambah Modal, Bank BJB Terbitkan Subdebt Rp 1 T Tahun Depan
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) akan melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan obligasi subordinasi atau junior bond senilai Rp 1 triliun.
"Junior bond ini akan diterbitkan dua tahap. Di tahun depan kami rencananya, junior bond terkait dengan rencana penguatan modal," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Bank BJB, Nia Kania saat konferensi pers usai Analyst Meeting di Pacific Place, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
(sef/sef) Next Article OJK Sanksi Bentjok Rp 5 M, Bagaimana dengan BEI?
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,57%, indeks Shanghai turun 0,5%, indeks Hang Seng melemah 0,44%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,59%.
Sejumlah emiten telah merilis laporan keuangan kuartal ketiganya dan sejumlah berita lainnya yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
1. Naik 15,64%, Laba Telkom Tembus Rp 16,44 T
Emiten telekomunikasi pelat merah PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) sepanjang Januari-September 2019 mengantongi pertumbuhan laba bersih sebesar 15,64% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 16,44 triliun. Naik dari Rp 14,42 triliun hingga kuartal ketiga 2018.
Kenaikan laba bersih ini mendorong naiknya nilai laba per saham perusahaan menjadi Rp 166,15 dari sebelumnya sebesar Rp 143,67.
2. Himpun Dana Triliunan, Hanson Milik Bentjok Dihukum OJK
PT Hanson International Tbk. (MYRX), emiten properti yang dikendalikan oleh Benny Tjokrosaputro, diduga melakukan pelanggaran atas UU Perbankan karena telah melakukan penghimpunan dana nasabah secara ilegal. Bahkan, dana yang dihimpun ini jumlahnya sudah mencapai triliunan rupiah.
Hal ini ditemukan oleh Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan pelanggaran UU ini dilakukan karena telah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan. Padahal Hanson sendiri bukanlah bank, melainkan perusahaan properti milik Benny Tjokrosaputro.
3. Catat! November, Harga Saham TBIG Bakal Lebih Terjangkau
Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) bakal merealisasikan aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham (stock split) pada November mendatang dengan rasio 5:1, sehingga nominal saham perusahaan yang semula Rp 100 ini akan turun menjadi Rp 20/saham.
Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan untuk merealisasikan aksi ini, masih harus menunggu izin yang akan dikeluarkan oleh otoritas bursa. Sementara izin dari pemegang saham telah diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini, Rabu (30/10/2019).
4. Dibayangi Oversupply, SMCB Cetak Laba Rp 134 M
Emiten industri semen, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) alias eks Holcim Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp 134 miliar hingga September 2019. Pada periode yang sama tahun sebelumnya SMCB masih mencatatkan rugi Rp 630 miliar.
Dari sisi pendapatan, dengan bergabungnya SMCB dengan Semen Indonesia, pendapatan naik 2,23% menjadi Rp 7,7 triliun, dari sebelumnya Rp 7,6 triliun pada periode yang sama tahun 2018.
5. Jadi Wamen, Angela Tanoesoedibjo Mundur Sebagai Direktur MNCN
Angela Tanoesoedibjo hari ini resmi menyampaikan surat pengunduran diri sebagai direksi PT Media Citra Nusantara Tbk (MNCN), setelah ditunjuk menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Maju.
Dalam surat yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, Corporate Secretary MNCN Arya Mahendra Sinulingga menuliskan, Angela sudah menyampaikan surat pengunduran diri pada 28 Oktober 2019.
6. Laba Anak Usaha Northstar Drop 43%, tapi Sahamnya Naik 9%
Kinerja PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) pada perdagangan siang ini, Rabu (30/10/2019) melesat hingga 9,26% di tengah kinerja laba perseroan yang amblas per September 2019. Padahal pendapatan perusahaan tambang milik Northstar ini ini masih tercatat naik pada periode tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih DOID pada 9 bulan pertama tercatat anjlok 43,49% menjadi US$ 28,15 juta atau setara dengan Rp 395,2 miliar (asumsi kurs Rp 14.100/US$) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
7. Seru! Omzet Masih Lewati HMSP, Saham GGRM Melesat 2,19%
Harga saham emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik hingga 2,19% ke level Rp 56.025/unit saham pada penutupan perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kenaikan harga saham perusahaan besar kemungkinan merupakan respons positif pelaku pasar atas kinerja 9 bulan pertama GGRM yang kembali mengungguli pesaing utamanya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Pada periode Januari-September 2019, total pendapatan GGRM tumbuh dua digit, yakni 16,93% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 81,72 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 69,89 triliun.
8. Mulai Roadshow, IPO Saudi Aramco Terbesar di Dunia
Perusahaan minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco Oil Company (Saudi Aramco) akan mulai melakukan subscription atau mencari investor lewat roadshow yang akan membeli sahamnya dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 4 Desember.
Demikian menurut beberapa sumber seperti diberitakan media milik pemerintah, Al-Arabiya, Selasa (29/10/2019).
Menurut sumber tersebut, Aramco berencana mengumumkan kisaran harga IPO pada 17 November, dan akan mulai tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Tadawul (Saudi Stock Exchange Tadawul), Arab Saudi, pada 11 Desember.
9. Tambang Emas Mulai Operasi, BRMS Bukukan Laba Rp 14,7 M
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akhirnya membukan laba bersih hingga September 2019. Perusahaan berhasil membukukan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 1,01 juta (Rp 14,72 miliar, asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Kinerja pada periode sembilan bulan ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya dimana perusahaan tak mampu membukukan laba, kerugiannya pun mencapai US$ 93,95 juta.
10. Tambah Modal, Bank BJB Terbitkan Subdebt Rp 1 T Tahun Depan
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) akan melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan obligasi subordinasi atau junior bond senilai Rp 1 triliun.
"Junior bond ini akan diterbitkan dua tahap. Di tahun depan kami rencananya, junior bond terkait dengan rencana penguatan modal," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Bank BJB, Nia Kania saat konferensi pers usai Analyst Meeting di Pacific Place, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
(sef/sef) Next Article OJK Sanksi Bentjok Rp 5 M, Bagaimana dengan BEI?
Most Popular