
Sepekan Harga Batu Bara Terus Tertekan
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
30 October 2019 10:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin (29/10). Kinerja impor di beberapa negara kawasan Asia maupun Eropa pekan kemarin juga belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Harga batu bara kontrak berjangka ICE Newcastle ditutup di level US$ 67/ton atau turun 0,52%. Sejak awal September, harga batu bara acuan bergerak membentuk pola fluktuatif di rentang US$ 66-72/ton.
Hingga saat ini katalis positif yang mampu mengerek naik harga batu bara belum terlihat. Kinerja impor batu bara mingguan di kawasan Asia maupun Eropa masih belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Mengutip data hasil perhitungan sementara Refinitiv, impor batu bara India pekan kemarin turun menjadi 1,99 juta ton dari minggu sebelumnya yang mencapai 2,42 juta ton.
Senada dengan India, impor batu bara China juga turun jadi 4,01 juta ton dari sebelumnya 4,54 juta ton.
Negara kawasan Benua Kuning lain yang juga turun impor batu baranya adalah Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.
Mengutip Revinitif, impor Jepang diperkirakan turun drastis hingga 1,5 juta ton pada pekan kemarin dibandingkan pekan lalu.
Sementara impor batu bara Korea Selatan diperkirakan turun hingga 576 ribu dan impor batu bara Taiwan turun kurang lebih 300 ribu ton.
Tak hanya Asia saja, pada pekan kemarin impor di beberapa negara Eropa juga diperkirakan turun. Impor di kawasan Amsterdam, Rotterdam dan Antwerp turun drastis hingga lebih dari 750 ribu ton.
Impor batu bara Spanyol turun dari 105 ribu ton menjadi 69 ribu ton. Penurunan impor batu bara juga terjadi di Itali dari sebelumnya 217 ribu ton menjadi 74 ribu ton pekan kemarin.
Impor batu bara Turki juga turun hingga 400 ribu ton dari sebelumnya 710 ribu ton menjadi 302 ribu ton pekan kemarin.
Salah satu sentimen yang membuat harga batu bara dalam tren bearish adalah berlimpahnya LNG yang ada di kawasan Northwet Europe.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara
Harga batu bara kontrak berjangka ICE Newcastle ditutup di level US$ 67/ton atau turun 0,52%. Sejak awal September, harga batu bara acuan bergerak membentuk pola fluktuatif di rentang US$ 66-72/ton.
Mengutip data hasil perhitungan sementara Refinitiv, impor batu bara India pekan kemarin turun menjadi 1,99 juta ton dari minggu sebelumnya yang mencapai 2,42 juta ton.
Senada dengan India, impor batu bara China juga turun jadi 4,01 juta ton dari sebelumnya 4,54 juta ton.
Negara kawasan Benua Kuning lain yang juga turun impor batu baranya adalah Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.
Mengutip Revinitif, impor Jepang diperkirakan turun drastis hingga 1,5 juta ton pada pekan kemarin dibandingkan pekan lalu.
Sementara impor batu bara Korea Selatan diperkirakan turun hingga 576 ribu dan impor batu bara Taiwan turun kurang lebih 300 ribu ton.
Tak hanya Asia saja, pada pekan kemarin impor di beberapa negara Eropa juga diperkirakan turun. Impor di kawasan Amsterdam, Rotterdam dan Antwerp turun drastis hingga lebih dari 750 ribu ton.
Impor batu bara Spanyol turun dari 105 ribu ton menjadi 69 ribu ton. Penurunan impor batu bara juga terjadi di Itali dari sebelumnya 217 ribu ton menjadi 74 ribu ton pekan kemarin.
Impor batu bara Turki juga turun hingga 400 ribu ton dari sebelumnya 710 ribu ton menjadi 302 ribu ton pekan kemarin.
Salah satu sentimen yang membuat harga batu bara dalam tren bearish adalah berlimpahnya LNG yang ada di kawasan Northwet Europe.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara
Most Popular