Internasional

Laba Tak Sesuai Ekspektasi, HSBC Segera Kurangi Pegawai

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
29 October 2019 13:19
HSBC mencatatkan penurunan laba yang lebih signifikan pada kuartal III 2019 ini.
Foto: REUTERS/Kevin Coombs
Jakarta, CNBC Indonesia - HSBC mencatatkan penurunan laba yang lebih signifikan pada kuartal III 2019 ini. Menurunnya pendapatan dari perbankan ritel dan operasi pasar global menyebabkan ini terjadi.

Kelesuan bisnis terutama sangat terasa di kawasan Amerika dan Eropa. Karenanya, HSBC mengatakan akan mempercepat upaya untuk memangkas biaya dan merombak bisnisnya. 


Laba bersih yang dihasilkan kelompok perbankan yang berbasis di London ini turun 24% menjadi US$ 2,97 miliar pada kuartal yang berakhir 30 September, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (YoY). Ini merupakan penurunan triwulanan terburuk sejak kuartal terakhir 2016.

Sementara itu, laba sebelum pajak lembaga pemberi pinjaman terbesar di Eropa berdasarkan asetnya ini, adalah US$ 4,84 miliar. Angka ini di bawah proyeksi analis yang dihimpun oleh bank, yang sebesar US$ 5,29 miliar.

Hasil triwulanan terbaru itu termasuk tambahan biaya ganti rugi pelanggan senilai US$ 606 juta, yang sudah termasuk asuransi perlindungan pembayaran di Inggris serta biaya pesangon senilai US$ 120 juta. Juga, biaya kerugian kredit yang diperkirakan meningkat sebesar US$ 400 juta.


"Bagian dari bisnis kami, terutama Asia, bertahan dengan baik di lingkungan yang menantang di kuartal ketiga. Namun, di beberapa bidang, kinerjanya tidak dapat diterima, terutama kegiatan bisnis di dalam benua Eropa, bank non-ring-fenced bank di Inggris, dan AS," kata Kepala Eksekutif Sementara HSBC Noel Quinn sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Rencana kami sebelumnya tidak lagi cukup untuk meningkatkan kinerja bisnis ini, mengingat prospek pertumbuhan pendapatan yang lebih lemah. Karena itu, kami mempercepat rencana untuk merombaknya, dan memindahkan modal ke pertumbuhan yang lebih tinggi dan mengembalikan peluang."

Quinn mengatakan upaya HSBC ini akan termasuk memangkas 2% jumlah tenaga kerjanya dan mengurangi biaya upah sebesar 4% selama tahun ini. Namun Quinn enggan membeberkan berapa jumlah pasti karyawan yang akan terdampak.

Sebelumnya pada awal bulan ini, Reuters melaporkan bahwa bank akan memangkas sekitar 10.000 pegawainya. Pemangkasan ini akan berpusat di Eropa dan menargetkan pegawai dengan upah besar secara global. Per 30 September 2019, bank memiliki 237.412 karyawan tetap dan 9.045 kontraktor tambahan.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef) Next Article Skandal "Uang Haram" Saham HSBC Anjlok Terendah Sejak 1995

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular