
Saling Salip, Q3-2019 Laba Bersih BCA Ungguli Bank Mandiri
Monica Wareza & Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
29 October 2019 06:29

Jakarta, CNCB Indonesia - Perolehan laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada kuartal III-2019 kembali menyalip torehan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada periode yang sama. Padahal pada kuartal III-2018, Bank Mandiri sempat menyalip peroleh laba bersih BCA.
Kemarin, BCA mengumumkan perolehan laba bersih perseroan naik 13% year on year menjadi Rp 20,9 triliun, didukung oleh pencapaian kinerja operasional yang solid.
Sejalan dengan kredit BCA pendapatan bunga bersih naik 12,2% yoy menjadi Rp 37,4 triliun. Pendapatan operasional lainnya naik 19,3% yoy menjadi Rp 15 triliun di dorong peningkatan provisi dan komisi serta pendapatan transaksi perdagangan.
Total kredit 10,9% yoy menjadi Rp 585 triliun. NPL BCA pada level 1,6% per September 2019.
"BCA mencatat pertumbuhan kredit di berbagai segmen, serta membukukan peningkatan dana CASA. Kepercayaan nasabah pada layanan keuangan BCA telah mendukung pencapaian kinerja bisnis yang berkelanjutan," tutur Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja, di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Sementara itu, Bank Mandiri membukukan encatatkan laba bersih sebesar Rp 20 triliun pada 9 bulan pertama tahun ini, naik 11,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 triliun.
Manajemen Bank Mandiri mengungkapkan pertumbuhan laba bersih itu seiring dengan kinerja peenyaluran kredit yang juga meningkat pada periode tersebut.
Sepanjang tahun hingga September 2019, penyaluran kredit Bank Mandiri naik 7,8% menjadi Rp 842 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 781 triliun. Adapun margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) naik 8 basis poin menjadi 5,58% dari sebelumnya 5,66%.
Pendapatan bunga bersih (net interest income) pada periode tersebut juga naik 8,9% menjadi Rp 43,94 triliun dari sebelumnya Rp 40,34 triliun.
Adapun NPL (kredit bermasalah) Bank Mandiri tercatat turun di level 2,5% per September 2019, dari sebelumnya 3,0% atau mampu ditekan 48 bps.
Di sisi lain, aset Bank Mandiri hingga kuartal III-2019 ini mencapai Rp 1.275,67 triliun, naik dari periode yang sama 2018 yakni Rp 1.173,65 triliun.
Torehan laba BCA dan Bank Mandiri memang tipis. Dalam beberapa tahun terakhir BCA memang lebih unggul dalam perolehan laba bersih.
Untuk perolehan laba bersih kuartal III, BCA pertama kali menyalip Bank Mandiri pada 2016. Lalu disalip lagi oleh Mandiri pada 2018, dan tahun ini kembali oleh BCA.
Pada kuartal III-2018, laba Bank Mandiri sempat melampaui BCA. Pada periode ini laba BCA tercatat sebesar Rp 18,52 triliun dan laba bersih Bank Mandiri sebesar Rp 18,7 triliun.
Ditarik ke belakang lagi, pada kuartal III-2017, laba BCA lebih besar dari Bank Mandiri. BCA membukukan Rp 16,85 triliun dan Bank Mandiri Rp 15,63 triliun.
Pada kuartal III-2016, laba BCA sebesar Rp 15,14 triliun dan Bank Mandiri Rp 12,64 triliun. Pada kuartal III-2015, laba BCA senilai Rp 13,38 triliun dan Bank Mandiri senilai Rp 15,16 triliun.
(hps/hps) Next Article Abrakadabra! Dari Ciparay Bank Royal Disulap Jadi BCA Digital
Kemarin, BCA mengumumkan perolehan laba bersih perseroan naik 13% year on year menjadi Rp 20,9 triliun, didukung oleh pencapaian kinerja operasional yang solid.
Sejalan dengan kredit BCA pendapatan bunga bersih naik 12,2% yoy menjadi Rp 37,4 triliun. Pendapatan operasional lainnya naik 19,3% yoy menjadi Rp 15 triliun di dorong peningkatan provisi dan komisi serta pendapatan transaksi perdagangan.
Total kredit 10,9% yoy menjadi Rp 585 triliun. NPL BCA pada level 1,6% per September 2019.
"BCA mencatat pertumbuhan kredit di berbagai segmen, serta membukukan peningkatan dana CASA. Kepercayaan nasabah pada layanan keuangan BCA telah mendukung pencapaian kinerja bisnis yang berkelanjutan," tutur Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja, di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Sementara itu, Bank Mandiri membukukan encatatkan laba bersih sebesar Rp 20 triliun pada 9 bulan pertama tahun ini, naik 11,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 triliun.
Manajemen Bank Mandiri mengungkapkan pertumbuhan laba bersih itu seiring dengan kinerja peenyaluran kredit yang juga meningkat pada periode tersebut.
Sepanjang tahun hingga September 2019, penyaluran kredit Bank Mandiri naik 7,8% menjadi Rp 842 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 781 triliun. Adapun margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) naik 8 basis poin menjadi 5,58% dari sebelumnya 5,66%.
Pendapatan bunga bersih (net interest income) pada periode tersebut juga naik 8,9% menjadi Rp 43,94 triliun dari sebelumnya Rp 40,34 triliun.
Adapun NPL (kredit bermasalah) Bank Mandiri tercatat turun di level 2,5% per September 2019, dari sebelumnya 3,0% atau mampu ditekan 48 bps.
Di sisi lain, aset Bank Mandiri hingga kuartal III-2019 ini mencapai Rp 1.275,67 triliun, naik dari periode yang sama 2018 yakni Rp 1.173,65 triliun.
Torehan laba BCA dan Bank Mandiri memang tipis. Dalam beberapa tahun terakhir BCA memang lebih unggul dalam perolehan laba bersih.
Untuk perolehan laba bersih kuartal III, BCA pertama kali menyalip Bank Mandiri pada 2016. Lalu disalip lagi oleh Mandiri pada 2018, dan tahun ini kembali oleh BCA.
Pada kuartal III-2018, laba Bank Mandiri sempat melampaui BCA. Pada periode ini laba BCA tercatat sebesar Rp 18,52 triliun dan laba bersih Bank Mandiri sebesar Rp 18,7 triliun.
Ditarik ke belakang lagi, pada kuartal III-2017, laba BCA lebih besar dari Bank Mandiri. BCA membukukan Rp 16,85 triliun dan Bank Mandiri Rp 15,63 triliun.
Pada kuartal III-2016, laba BCA sebesar Rp 15,14 triliun dan Bank Mandiri Rp 12,64 triliun. Pada kuartal III-2015, laba BCA senilai Rp 13,38 triliun dan Bank Mandiri senilai Rp 15,16 triliun.
(hps/hps) Next Article Abrakadabra! Dari Ciparay Bank Royal Disulap Jadi BCA Digital
Most Popular