Analisis

Gas Terus, Rupiah Bisa ke Bawah Rp 14.000/US$ Hari Ini?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 October 2019 11:30
Gas Terus, Rupiah Bisa ke Bawah Rp 14.000/US$ Hari Ini?
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat melawan pada perdagangan Senin (28/10/19) melanjutkan performa apik sepanjang pekan lalu.

Rupiah membuka perdagangan hari ini menguat 0,11% ke di level US$ 14.015/US$, dan sempat menyentuh level terkuat hari ini US$ 1.4.010/US$. Selepasnya, rupiah menipiskan penguatan hingga tersisa 0,07%, berada di level Rp 14.020/US$ di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Pada pekan lalu ada dua sentimen yang membuat rupiah berjaya melawan dolar AS. Yang pertama pengumuman dan pelantikan Kabinet Indoensia Maju. Banyak penilaian ditujukan pada komposisi kabinet kali ini, ada yang mengapresiasi, ada juga yang mengkritik. Tetapi setidaknya bentuk kabinet sudah terlihat, dan ketidakpastian di pasar bisa berkurang.



Apalagi masuknya Partai Gerindra (yang selama ini menjadi oposisi) ke Kabinet Indonesia Maju, sehingga stabilitas politik bisa terjaga. Ketika kondisi politik stabil, maka iklim investasi akan membaik, dan aliran modal bisa masuk deras ke dalam negeri.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga lagi pada pekan lalu juga mendorong penguatan rupiah. BI kini sudah memangkas suku bunga 7-Day Reserve Repo Rate dalam empat bulan beruntun, masing-masing 25 basis poin (bps) menjadi 5%.

Penurunan suku bunga tersebut diharapkan bisa memacu perekonomian Indonesia agar tumbuh lebih tinggi.

Sementara pada hari ini, Mata Uang Garuda mendapat suntikan tenaga dari hubungan AS-China yang kian mesra. Usai dialog dagang di Washington beberapa waktu lalu, relasi dua kekuatan ekonomi terbesar di planet bumi ini memang terus membaik.

AS-China dikabarkan segera menyepakati perjanjian damai dagang fase I. Mengutip keterangan tertulis Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representatives), Washington dan Beijing disebut sudah menyepakati sejumlah isu yang spesifik.



"Kedua pihak sudah dekat untuk menyepakati beberapa hal dalam perjanjian. Diskusi tingkat wakil menteri akan terus berlangsung, dan kedua negara akan mengadakan pembicaraan melalui sambungan telepon dalam waktu dekat," ungkap keterangan tertulis itu.

Tidak hanya AS, pihak China pun memberi konfirmasi bahwa diskusi berjalan mulus. Keterangan tertulis Kementerian Perdagangan China menyebutkan, pembahasan teknis mengenai sejumlah isu bisa dibilang sudah kelar. Salah satu isu yang dibahas adalah soal sektor pertanian.

Semakin dekatnya penandatanganan kesepakatan dagang kedua negara membuat sentimen pelaku pasar terhadap aset berisiko (risk appetite) membaik, terlihat dari menghijaunya bursa saham Asia. Rupiah juga mendapat rejeki dari membaiknya risk appetite investor.

(BERLANJUT KE HAMANAN 2)

Bisa Tembus ke Bawah Rp 14.000/US$ Hari ini, Rupiah? Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Sumber: investing.com


Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR bergerak di bawah rerata pergerakan (moving average/MA) 5 hari (garis biru) dan MA20/rerata 20 hari (garis merah).

Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) mulai masuk ke zona negatif, begitu juga dengan histogram yang masuk ke zona negatif. Indikator ini mengindikasikan rupiah mulai mengumpulkan momentum penguatan.

Bisa Tembus ke Bawah Rp 14.000/US$ Hari ini, Rupiah? Foto: investing.com


Pada time frame 1 jam, rupiah bergerak di kisaran MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru), dan MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator stochastic bergerak turun dan masuk ke wilayah jenuh jual (oversold).

Rupiah kini kembali bergerak di bawah Rp 14.035/US$ yang menjadi resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tidak menembus ke atas level tersebut, rupiah berpeluang menguat dan menguji level psikologis Rp 14.000/troy ons.

Jika level psikologis ditembus, rupiah berpotensi menguar ke Rp 13.980/US$. 

Sementara jika level 14.035/US$ ditembus, rupiah bisa jadi akan melemah kembali menuju Rp 14.070/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA 
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular