BUMI Siap Bangun Kawasan Industri Batu Bara Rp 22,4 Triliun

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
27 October 2019 13:41
Feasibility study proyek itu sudah tuntas.
Suasana operasional di pertambangan milik BUMI (Foto: Detikcom/Dikhy Sasra)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Saptari Hoedaja mengatakan, BUMMI bakal membangun kawasan industri batu bara dengan nilai investasi US$ 1,6 miliar (Rp 22,42 triliun dengan kurs Rp 14.034,48).

"Feasibility study sudah jadi dan sedang mencari teknologi yang tepat supaya bisa dipakai dan dibawa ke Indonesia. Karena butuh dana besar, investasinya hampir US$ 1,6 miliar," ujar Saptari dalam bincang PROFIT CNBC Indonesia, pekan lalu.

Ia menjelasan kawasan itu dibangun lantaran BUMI ingin menjadikan batu bara bukan hanya sebagai sumber energi saja. BUMI ingin menjadikan batu bara sebagai bahan baku. Tujuannya, Indonesia bisa menambah nilai ekspor dan mengurangi impor. Dalam studinya, batu bara akan berubah menjadi gas dan gas akan menjadi liquid.

"Liquid yang kami produksi ini juga bisa di ekspor dan sebagian bisa dipakai untuk pasar domestik," kata Saptari.

"Seperti diketahui, batu bara itu menggunakan cukup banyak fuel. Nah ini yang menjadi tantangan kami untuk 20 tahun ke depan, bagaimana mengurangi fuel di dalam BUMI group ini," lanjutnya.



Terlebih kata dia, saat ini pemerintah sedang mendorong penggunaan Biofuel 30 (B30) pada sektor industri-industri di tanah air. Di mana pada pembuatan B30 ada bahan campuran, yang bahan baku masih di impor.

Lewat kawasan industri inilah, Saptari berharap pihaknya bisa membantu pemerintah dalam menghasilkan bahan campuran untuk bisa memproduksi B30 tersebut.

"Salah satu untuk mencampur ini bisa dihasilkan dari sini. Sehingga bisa mengurangi impor juga. Tujuannya ke sana, agar fuel untuk produksi kami bisa kita jaga," tuturnya.

Saptari berharap kawasan industri batu bara ini bisa berjalan tahun depan.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Penjualan Batu Bara BUMI Capai 78,7 Juta Ton di 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular