
Ini Harapan Bos BUMI Terhadap Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 October 2019 13:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha industri batu bara berharap menteri kabinet baru pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bergerak cepat dan responsif menyikapi perkembangan ekonomi yang berubah dengan cepat.
Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Saptari Hoedaja mengutarakan tantangan perekonomian global ke depan masih terus berlanjut. Adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, bahkan meluas ke Eropa, dinilainya sebagai perubahan keseimbangan baru dalam perdagangan global.
"Perubahan ini akan terjadi sangat cepat, perang dagang itu sebagai perubahan keseimbangan baru dalam perdagangan, perubahan ini bisa membawa dampak negatif atau positif," kata Ari, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Jumat (25/10/2019).
Karena itu, dia berpesan khususnya kepada tim ekonomi kabinet Jokowi harus bergerak cepat agar dampak dari perang dagang bisa punya implikasi positif, seperti relokasi investasi.
"Kalau bekerja cepat, bisa sangat positif buat Indonesia. Menteri harus cepat, responsif," kata Ari begitu Saptari biasa disapa.
Hal ini juga sejalan dengan pesan Jokowi saat mengumumkan kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Pertama, menteri dilarang korupsi dan menciptakan sistem yang menutup celah korupsi. "Kedua tidak ada visi dan misi menteri tetapi Presiden dan Wapres," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Ketiga, bekerja keras dan produktif. Keempat, jangan terjebak rutinitas monoton. Kelima, kerja berorientasi hasil nyata. Keenam, cek masalah di lapangan dan temukan solusinya.
"Yang terakhir semua harus serius dalam bekerja. Kita pastikan nggak serius, enggak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," terang Jokowi.
(hps/hps) Next Article Video: Private Placement Lagi, Utang BUMI Lunas?
Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Saptari Hoedaja mengutarakan tantangan perekonomian global ke depan masih terus berlanjut. Adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, bahkan meluas ke Eropa, dinilainya sebagai perubahan keseimbangan baru dalam perdagangan global.
"Perubahan ini akan terjadi sangat cepat, perang dagang itu sebagai perubahan keseimbangan baru dalam perdagangan, perubahan ini bisa membawa dampak negatif atau positif," kata Ari, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Jumat (25/10/2019).
Karena itu, dia berpesan khususnya kepada tim ekonomi kabinet Jokowi harus bergerak cepat agar dampak dari perang dagang bisa punya implikasi positif, seperti relokasi investasi.
Hal ini juga sejalan dengan pesan Jokowi saat mengumumkan kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Pertama, menteri dilarang korupsi dan menciptakan sistem yang menutup celah korupsi. "Kedua tidak ada visi dan misi menteri tetapi Presiden dan Wapres," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Ketiga, bekerja keras dan produktif. Keempat, jangan terjebak rutinitas monoton. Kelima, kerja berorientasi hasil nyata. Keenam, cek masalah di lapangan dan temukan solusinya.
"Yang terakhir semua harus serius dalam bekerja. Kita pastikan nggak serius, enggak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," terang Jokowi.
(hps/hps) Next Article Video: Private Placement Lagi, Utang BUMI Lunas?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular