Kabinet Indonesia Maju Bawa Rupiah Menguat 5 Hari Beruntun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 October 2019 18:07
Kabinet Jokowi Jilid II Bikin Rupiah Perkasa?
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Presiden Joko Widodo pada hari ini resmi mengumumkan dan melantik para menteri yang akan membantunya menjalankan pemerintahan dalam lima tahun ke depan. Wajah-wajah baru dan lama menghiasi kabinet yang diberi nama kabinet Indonesia Maju.

Dalam dua hari sebelumnya, banyak tokoh-tokoh merapat ke Istana Merdeka yang diproyeksikan akan menjadi menteri. Saat itu, gambaran kabinet Indonesia Maju sudah terlihat yang disambut baik pelaku pasar. Buktinya rupiah menguat pada Selasa kemarin, di saat mata uang utama Asia lainnya melemah. Bahkan rupiah sempat mencicipi level Rp 13.990/US$, dan menjadi yang terbaik di Benua Kuning.

Sudah tertebaknya bentuk kabinet Jokowi membuat minim kejutan pada saat pengumuman pagi hari tadi, dampaknya rupiah diterpa aksi ambil untung (profit taking).


"Hari ini saya akan perkenalkan menteri-menteri yang akan mengisi Kabinet Indonesia Maju. Dalam jangka pendek ini dalam 5 tahun ke depan kita akan fokus pada pengembangan SDM, pada penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan usaha kecil mikro dan menengah," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).

Jokowi juga menyampaikan, inti penunjukan para menteri tersebut adalah agar terobosan dan sinergi antar kementerian bisa meningkat. Bisa menurunkan CAD, memperbaiki Neraca Perdagangan hingga industrialisasi.

Di kabinet periode dua Jokowi, terdapat beberapa nama profesional seperti Pendiri Gojek Nadiem Makarin, CEO NET Wishnutama, serta Pendiri Mahaka Group Erick Thohir. Nadiem didapuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, dan Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Yang paling menarik tentunya Partai Gerindra yang selama ini menjadi oposisi kini tergabung dalam kabinet Indonesia Maju. Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, yang juga lawan Jokowi saat Pilpres lalu kini menjadi menteri pertahanan.

Bergabungnya Partai Gerindra ke pemerintah tentunya membuat situasi politik menjadi teduh, dan iklim investasi tentunya akan membaik.

Sementara itu Sri Mulyani Indrawati seperti yang diungkapkan Selasa kemarin tetap sebagai menteri keuangan.



Nama Sri Mulyani sepertinya menjadi kunci keperkasaan rupiah. Kinerja Sri Mulyani dinilai memuaskan, dan ke depan eks pejabat teras Bank Dunia ini diramal mampu mengejawantahkan program-program Jokowi, terutama di sisi perpajakan.

Misalnya, Jokowi berencana untuk memangkas tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan yang saat ini 25%. Ke depan, rencananya tarif turun menjadi 20%.

Stimulus fiskal ini tentu sangat dinanti oleh dunia usaha, baik di sektor riil maupun sektor keuangan. Beban PPh yang berkurang bisa menjadi modal untuk melakukan ekspansi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan konsumsi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular