Laba Tembus Rp 12 T, BNI Siap Biayai Proyek-proyek Ini di Q4

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 October 2019 16:11
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih senilai Rp 12 triliun hingga kuartal III-2019.
Foto: Press Conference BNI (CNBC Indonesia/Syahrizal Sidik)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih senilai Rp 12 triliun hingga kuartal III-2019, atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Pada kuartal IV ini, bank BUMN ini akan mendorong pertumbuhan kredit di sektor korporasi khususnya berkaitan dengan infrastruktur.

Direktur Bisnis Korporasi BBNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan perseroan masih memiliki pipeline kredit di sektor infrastuktur. Beberapa di antaranya Mega Proyek Listrik 35.000 megawatt (MW) dan sejumlah proyek jalan tol seperti proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau disebut jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek 2).

Jalan tol lain yakni Cimanggis-Cibitung, satu jalan tol yang merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2.


"Masih ada project Japek 2 elevated, Cimanggis-Cibitung. Di telko, ada fiber optik, jadi kita di sektor infrastruktur. Ada juga [kredit] di manufaktur, farmasi kemudian logistik juga ada, kurang lebih pipeline kami di Q4," katanya dalam paparan kinerja kuartal III di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Dalam kesempatan itu, Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BBNI, menambahkan penyaluran kredit tersebut tak hanya korporasi, melainkan juga kredit konsumer.

"Terutama di payroll loan, kita tidak semata cari profit tapi juga agent of development. Diharapkan bisnis terus berkembang."

Pertumbuhan penyaluran kredit tahun bisa sekitar 13-14%, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) 8-10%. "Kita harus meningkatkan laba, tentu usaha kita yang mendoakan banyak bisa berhasil."


Pada kuartal III-2019 ini, BNI mencatatkan laba bersih senilai Rp 12 triliun pada periode tersebut, atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018.

Laba bersih tersebut diraih setelah ditopang adanya pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) menjadi Rp 26,9 triliun pada Kuartal III-2019. Begitu juga dengan Non Interest Income atau fee based income (FBI) juga tumbuh sebesar 13% YoY, menjadi Rp 8,1 triliun.

Pada kuartal III-2019, BBNI berhasil mencatat pertumbuhan kredit sebesar 14,7% menjadi senilai Rp 558,7 triliun, sekaligus menandai stabilnya percepatan fungsi intermediasi di tengah kondisi perekonomian yang menantang.

Penyaluran kredit tersebut didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,9% yang mengantarkan BNI untuk mencatatkan perbaikan pada net interest income (NII).

Kredit Korporasi
Pertumbuhan kredit BNI didorong oleh pembiayaan pada Segmen Korporasi yang tumbuh 18,1% dari periode yang sama tahun 2018 menjadi Rp 291,7 triliun yang terdistribusi ke Segmen Korporasi Swasta sebesar Rp 181,1 triliun, atau tumbuh 24,8% dibanding Kuartal III-2018, dan pada BUMN senilai Rp 110,7 triliun, atau tumbuh 8,6% dibanding Kuartal III-2018.

Selain Segmen Korporasi, segmen Usaha Kecil juga memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 19,2% dibandingkan Kuartal III-2018, menjadi Rp 75 triliun.

Kredit pada segmen korporasi terutama disalurkan pada sektor manufaktur, perdagangan restoran dan hotel, jasa dunia usaha, konstruksi dan kelistrikan.

Adapun pada Segmen Konsumer, BNI mencatatkan Kredit Payrollmasih sebagai kontributor utama pertumbuhan bisnis konsumer, dengan tumbuh 13,1% YoY.

Perluasan kredit payroll dilakukan BNI dengan memfokuskan diri pada pemberian kredit pada karyawan institusi pemerintah dan BUMN, di mana hingga September 2019, kredit payroll kepada karyawan BUMN dan pemerintahan memberikan kontribusi sekitar 64,4% dari total kredit payroll.


(tas) Next Article Kartu Debit BNI Citilink Dirilis, Travelling Makin Mudah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular