
Luar Negeri Ceria, Dalam Negeri Bahagia, Rupiah Berjaya!
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 October 2019 17:21

Hubungan AS-China yang kembali membaik membuat harapan akan segera ditandatanganinya perjanjian dagang membuncah lagi.
Akhir pekan lalu, Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan Beijing akan bekerja sama dengan Washington untuk menyelesaikan segala perbedaan berdasarkan asas kesetaraan dan penghormatan. Sebab mengakhiri perang dagang adalah kepentingan AS, China, dan seluruh dunia.
"Kedua pihak telah membuat kemajuan yang substansial, sudah ada dasar untuk menyepakati kesepakatan tahap demi rahap. Menghentikan eskalasi perang dagang akan membawa keuntungan bagi China, AS, dan seluruh dunia. Ini adalah yang diharapkan oleh produsen dan konsumen," kata Li, seperti diberitakan Reuters.
Akibatnya selera terhadap risiko (risk appetite) pelaku pasar hari ini membaik, dan kembali masuk ke aset-aset berisiko dan berimbal hasil tinggi. Rupiah pun mendapat rezeki.
Sementara dari dalam negeri pelaku pasar menanti pengumuman kabinet pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua.
Sejumlah nama papan atas sudah menyambangi Istana untuk berdialog dan diminta oleh Jokowi untuk membantu selama 5 tahun ke depan. Beberapa di antaranya adalah Mahfud MD, Nadiem Makarim, Erick Thohir, hingga Wishnutama.
Nama-nama tersebut dinilai ramah terhadap investasi. Dengan situasi global yang tidak menentu, sulit mengharapkan ekspor menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Selain konsumsi, investasi tentu menjadi tumpuan.
Oleh karena itu, ada kemungkinan gairah investor bertambah kala Jokowi memanggil mereka. Ada harapan kabinet menjadi lebih segar, bertenaga, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan terkini.
Satu lagi yang paling mencuri perhatian adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga merupakan lawan Jokowi saat Pilpres lalu. Prabowo datang bersama dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo.
Prabowo dan Edhy disebut-sebut bakal menghuni susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf. Prabowo akan menjadi menteri pertahanan, sedangkan Edhy menjadi menteri pertanian.
Partai Gerindra merupakan oposisi pada pemerintahan Jokowi periode satu, dan kini hampir pasti menjadi koalisi di pemerintahan. Masuknya Partai Gerindra ke koalisi bisa memberikan stabilitas politik dalam negeri. Iklim investasi tentunya akan membaik jika situasi politik dalam negeri teduh.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/tas)
Akhir pekan lalu, Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan Beijing akan bekerja sama dengan Washington untuk menyelesaikan segala perbedaan berdasarkan asas kesetaraan dan penghormatan. Sebab mengakhiri perang dagang adalah kepentingan AS, China, dan seluruh dunia.
"Kedua pihak telah membuat kemajuan yang substansial, sudah ada dasar untuk menyepakati kesepakatan tahap demi rahap. Menghentikan eskalasi perang dagang akan membawa keuntungan bagi China, AS, dan seluruh dunia. Ini adalah yang diharapkan oleh produsen dan konsumen," kata Li, seperti diberitakan Reuters.
![]() |
Akibatnya selera terhadap risiko (risk appetite) pelaku pasar hari ini membaik, dan kembali masuk ke aset-aset berisiko dan berimbal hasil tinggi. Rupiah pun mendapat rezeki.
Sementara dari dalam negeri pelaku pasar menanti pengumuman kabinet pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua.
Sejumlah nama papan atas sudah menyambangi Istana untuk berdialog dan diminta oleh Jokowi untuk membantu selama 5 tahun ke depan. Beberapa di antaranya adalah Mahfud MD, Nadiem Makarim, Erick Thohir, hingga Wishnutama.
Nama-nama tersebut dinilai ramah terhadap investasi. Dengan situasi global yang tidak menentu, sulit mengharapkan ekspor menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Selain konsumsi, investasi tentu menjadi tumpuan.
Oleh karena itu, ada kemungkinan gairah investor bertambah kala Jokowi memanggil mereka. Ada harapan kabinet menjadi lebih segar, bertenaga, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan terkini.
Satu lagi yang paling mencuri perhatian adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga merupakan lawan Jokowi saat Pilpres lalu. Prabowo datang bersama dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo.
Prabowo dan Edhy disebut-sebut bakal menghuni susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf. Prabowo akan menjadi menteri pertahanan, sedangkan Edhy menjadi menteri pertanian.
Partai Gerindra merupakan oposisi pada pemerintahan Jokowi periode satu, dan kini hampir pasti menjadi koalisi di pemerintahan. Masuknya Partai Gerindra ke koalisi bisa memberikan stabilitas politik dalam negeri. Iklim investasi tentunya akan membaik jika situasi politik dalam negeri teduh.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular