Analisis Teknikal

Banyak Ayam Dimusnahkan, Harga Saham CPIN Terbang

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 October 2019 16:23
Hal ini berdampak positif bagi pergerakan emiten industri pakan ternak ayam yakni PT Charoend Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Foto: Charoen Pokphand Anggarkan Capex Rp 2,5 T di 2019 (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program pemusnahan ayam (culling program) berupa anakan pada bulan September yang didengungkan Pemerintah mampu membuat harga daging ayam secara perlahan naik.

Hal ini berdampak positif bagi pergerakan emiten industri pakan ternak ayam yakni PT Charoend Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Hingga perdagangan terakhir pekan ini, harga saham CPIN ditransaksikan naik 400 poin atau 6,90% pada harga Rp 6.200/saham, transaksinya mencapai 17,30 juta unit senilai Rp 105,39 miliar.

Secara teknikal, sahamnya sedang memiliki kecenderungan untuk naik yang terlihat dari posisi harga sahamnya yang sedang berada di atas rata-ratanya dalam 5 hari dan 20 hari (moving average/MA5/MA20).

Indikator Moving Average Convergence/Divergence (MACD) menunjukkan saham tersebut sedang bergerak positif dan membentuk pola persilangan naik (golden cross). Ada potensi harganya naik menguji level resistance di harga Rp 6.400/saham dalam waktu dekat.

Hold_HOLDFoto: Tim Riset CNBC Indonesia

Sebagai informasi, pada tanggal 2 September 2019 Direktorat Jenderal (Ditjen) PKH merilis surat no 095009/SE/PK.010/F/09/2019,yang memerintahkan peternak untuk mengurangi produksi DOC Final Stock (FS) selama periode 2-20 September dan tunda setting pada 2-7 September. Pengurangan produksi diharapkan dapat membuat peternak mandiri menikmati harga jual yang stabil.

Melansir hasil riset Danareksa Sekuritas pada awal September, program culling kali ini diestimasi akan menjadi program pemusnahan DOC kedua terbesar setelah cullingprogram di bulan Mei 2017 yang mampu memangkas pasokan DOC hingga 40% dalam seminggu untuk mengatasi kelebihan pasokan setelah Ramadhan.

Berdasarkan data produksi bulan Juli, Danareksa Sekuritas memproyeksi, program pemusnahan ini dapat memangkas produksi DOC sekitar 15,9% untuk periode 5-23 Oktober, dan sekitar 14,7% selama 24-29 Oktober. Alhasil, pada periode tersebut, harga daging ayam diestimasi akan mencatatkan kenaikan signifikan.

Selain itu, pemerintah juga diketahui berencana untuk mengatur distribusi pasokan DOC, kapasitas rumah pemotongan ayam, dan fasilitas cold storage. Jika diimplementasikan, peraturan tersebut dapat membantu mengurangi volatilitas harga DOC dan ayam broiler.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/hps) Next Article Saham Naik terus, Market Cap CPIN Tumbuh Paling Tinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular