
Pak Jokowi, Market Bingung Soal Menteri & IHSG Jadi Merah
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
16 October 2019 12:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar saham domestik tampaknya sedang bimbang menantikan pengumuman kabinet baru pemerintahan Joko Widodo di periode kedua. Spekulasi seputar kabinet dan ketidakpastian figur-figur yang mengisi menteri di bidang ekonomi membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkapar di zona merah.
Penutupan sesi I, IHSG merosot 0,15% ke level 6.148,74. Padahal pada awal perdagangan IHSG sempat dibuka menguat IHSG menguat 0,2% ke level 6.170,56.
Menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo untuk periode kedua pada Minggu (20/10/2019), kinerja IHSG cenderung kurang stabil. Meskipun dalam 4 hari perdagangan terakhir berhasil ditutup di zona hijau.
Selain karena sentimen global seperti perang dagang dan resesi ekonomi global, pasar saham domestik sedikit goyang karena dinamika politik dalam negeri. Secara khusus pertemuan-pertemuan para elite politik yang tendensinya ke arah kompromi politik dan bagi-bagi kursi di kabinet.
Dalam beberapa hari terakhir, santer terdengar, nama-nama baru bermunculan ke publik, di antaranya pendiri Go-Jek Nadiem Makarim, Sandiaga Uno hingga Erick Thohir yang digadang-gadang punya potensi kuat jadi menteri di kabinet Jokowi. Meski hingga hari ini, Istana belum mengumumkan secara resmi kabinet barunya.
Meski ada nama baru, pelaku pasar juga menilai, menteri Keuangan Sri Mulyani masih layak dipertahankan di periode kedua karena cukup berhasil mengelola dari sisi fiskal.
"Performance Bu Sri Mulyani 5 tahun ini bagus artinya di tengah gejolak trade war, gobal crisis dan defisit neraca perdagangan yang besar. Beliau mbisa mengadress masalah yang ada," kata Octavianus Budiyanto, Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia.
Sentimen ini membuat laju Indeks Harga Saham Gabungan menguat selama empat hari beruntun. Namun hari ini, hingga sesi I, IHSG tampaknya tak terlalu gembira dengan nama-nama yang beredar.
"Market sedang menunggu susunan kabinet. Kalau bagus mestinya IHSG bisa menguat lagi," kata Suria Dharma, Head of Research PT Samuel Sekuritas, saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (16/10/2019).
Analis MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Jokowi - Ma'ruf Amin tren penguatan IHSG diproyeksikan berlanjut.
"Penguatan IHSG akan berlanjut di tengah perkiraan kembali diturunkannya suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps," ungkap Edwin Sebayang, kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/10/2019).
(hps/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Penutupan sesi I, IHSG merosot 0,15% ke level 6.148,74. Padahal pada awal perdagangan IHSG sempat dibuka menguat IHSG menguat 0,2% ke level 6.170,56.
Menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo untuk periode kedua pada Minggu (20/10/2019), kinerja IHSG cenderung kurang stabil. Meskipun dalam 4 hari perdagangan terakhir berhasil ditutup di zona hijau.
Selain karena sentimen global seperti perang dagang dan resesi ekonomi global, pasar saham domestik sedikit goyang karena dinamika politik dalam negeri. Secara khusus pertemuan-pertemuan para elite politik yang tendensinya ke arah kompromi politik dan bagi-bagi kursi di kabinet.
Meski ada nama baru, pelaku pasar juga menilai, menteri Keuangan Sri Mulyani masih layak dipertahankan di periode kedua karena cukup berhasil mengelola dari sisi fiskal.
"Performance Bu Sri Mulyani 5 tahun ini bagus artinya di tengah gejolak trade war, gobal crisis dan defisit neraca perdagangan yang besar. Beliau mbisa mengadress masalah yang ada," kata Octavianus Budiyanto, Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia.
Sentimen ini membuat laju Indeks Harga Saham Gabungan menguat selama empat hari beruntun. Namun hari ini, hingga sesi I, IHSG tampaknya tak terlalu gembira dengan nama-nama yang beredar.
"Market sedang menunggu susunan kabinet. Kalau bagus mestinya IHSG bisa menguat lagi," kata Suria Dharma, Head of Research PT Samuel Sekuritas, saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (16/10/2019).
Analis MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Jokowi - Ma'ruf Amin tren penguatan IHSG diproyeksikan berlanjut.
"Penguatan IHSG akan berlanjut di tengah perkiraan kembali diturunkannya suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps," ungkap Edwin Sebayang, kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/10/2019).
(hps/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular