Kinerja BlackRock & JPMorgan Apik, Wall Street Siap Menghijau

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
15 October 2019 18:35
Pada pukul 18:00 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 menguat masing-masing 88,64 poin dan 8,45 poin.
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak futures indeks bursa saham acuan Wall Street diimplikasikan menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (15/10/2019) seiring dengan masuknya musim pelaporan keuangan, meskipun sentimen terkait hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China dipenuhi hawa pesimistis.

Data perdagangan mencatat, pada pukul 18:00 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 menguat masing-masing 88,64 poin dan 8,45 poin. Sementara kontrak futures Nasdaq naik 28,42 poin.

Pergerakan indeks futures ini menjadi cerminan bursa Wall Street yang akan dibuka malam ini.

Secara umum, sejatinya investor sedang dalam posisi waspada mengingat informasi terakhir memberitakan bahwa pihak China masih menginginkan putaran dialog dagang lanjutan sebelum menandatangani teks perjanjian kesepakatan fase pertama yang rencananya akan selesai akhir bulan ini.



Terlebih lagi, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dengan tegas mengatakan bahwa rencana kenaikan tarif pada akhir tahun dapat tetap terjadi jika tidak ada kesepakatan yang ditanda tangani.

"Saya memiliki ekspektasi bahwa jika tidak ada kesepakatan, maka tarif akan berlaku, tapi saya berharap kita akan mencapai kesepakatan" katanya saat diwawancarai CNBC International di acara Squawk Box.


Meski demikian, ia mengatakan pihaknya dan China akan segera melakukan pembicaraan lanjutan minggu ini. Pembicaraan akan dilakukan via telepon.

Di lain pihak, rilis laporan keuangan terbaru dari perusahaan manajer aset terbesar di dunia, BlackRock Inc, berhasil mengalahkan ekspektasi pasar di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu.

Perusahaan yang mengelola aset US$ 6,96 triliun atau setara Rp 97.440 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) berhasil mengumpulkan dana baru mencapai US$ 84,25 miliar sepanjang kuartal ketiga tahun ini, dilansir dari Reuters.

Kemudian, meskipun laba bersih turun menjadi US$ 1,12 miliar atau setara US$ 7,15 per saham, tapi capaian tersebut lebih tinggi dari proyeksi Refinitiv yang memperkirakan laba US$ 6,96 per saham.

Lalu JPMorgan Chase juga berhasil mengalahkan ekspektasi pasar dengan mencatatkan laba per saham US$ 2,68, di mana survey yang dihimpun Refinitiv hanya memproyeksi laba US$ 2,45/saham

Perusahaan-perusahaan besar lainnya yang dijadwalkan melaporkan kinerja keuangan sebelum pembukaan termasuk Goldman Sachs, Wells Fargo, Citigroup. Sedangkan United Airlines dan Interactive Broker akan merilis kinerjanya setelah pembukaan.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Negeri Paman Sam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/tas) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular