Masuk Oktober, Harga Acuan Batu Bara RI Anjlok ke US$ 64,8

Annisatul Umah, CNBC Indonesia
07 October 2019 15:44
Harga acuan batu bara RI kian anjlok masuk bulan Oktober, tembus di bawah level US$ 64,8 per ton
Foto: Tambang batubara Tarrawonga Whitehaven Coal di Boggabri, New South Wales, Australia. (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNBC Indonesia- Memasuki bulan Oktober, harga acuan batu bara RI kembali merosot. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat HBA saat ini di level US$ 64,8 per metrik ton.

Harga ini kian turun dibanding HBA bulan lalu yang masih di kisaran US$ 65,79 per metrik ton. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan turunnya harga batu bara acuan bulan Oktober bakal berdampak ke penerimaan negara bukan pajak (PNBP).



"Iya pengaruh ke PNBP, Masih tiga bulan lagi mudah-mudahan sampai," ungkapnya di Kementrian ESDM Senin, (7/10/2019).

Kementerian menargetkan PNBP minerba tahun ini Rp 43,27 triliun. Realisasinya sampai saat ini baru mencapai 75,78% atau sekitar Rp 32,79 triliun. Selain berdampak pada PNBP, turunnya harga batu bara juga dikhawatirkan akan menurunkan produksi dari tambang-tambang kecil yang sulit berkompetisi dengan kondisi harga sekarang.

"Akibat harga turun yang biasanya produksi jadi nggak produksi. Yang kecil-kecil collapse nggak produksi," imbuhnya.



Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi manambahkanharga batu bara pada Oktober berada di posisi US$ 64,80 disebabkan oleh masih rendahnya harga batu bara dunia. "Harga batu bara dunia masih rendah," jelasnya.


(gus/gus) Next Article HBA Juli 2019 Terkoreksi 11,7%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular