
BEI: Ada 1 Perusahaan Raksasa Mau IPO di RI dan Bursa LN

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan saat ini terdapat satu calon emiten yang tengah memproses rencana penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) di BEI dan sekaligus memproses registrasi untuk menawarkan saham dan surat utangnya secara global (144 A dan Regulation S).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia menyebutkan emiten yang akan menawarkan sahamnya secara global ini menjalankan bisnis di sektor consumer goods. Perusahaan ini akan mencatatkan saham (listing) di BEI tahun ini.
"Ada satu yang Reg S dan 144 A, belum bisa disampaikan namanya kalau akan ditawarkan ke investor luar. Ada yang coverage investornya besar. Sektornya consumer goods," kata Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Dalam dokumen yang dipublikasikan Mayer Brown, disebutkan penawaran efek yang dibuat berdasarkan Rule 144A dan Regulation S dikecualikan dari kewajiban pendaftaran dalam Securities Act di AS, namun tetap tunduk pada ketentuan anti-curang dalam Securities Act dan Exchange Act, termasuk Rule 10b-5.
Dalam penawaran umum dengan penawaran internasional menggunakan format Reg S ataupun Rule 144 A ini, masa berlaku laporan keuangan audit adalah 135 hari atau sekitar 4,5 bulan, lebih pendek dari di Indonesia yakni sekitar 6 bulan.
Pemilihan antara penawaran Rule 144A dan penawaran Regulation S tidak sepenuhnya ditentukan oleh besarnya penawaran. Penawaran Rule 144A membutuhkan waktu yang lebih lama untuk masuk ke pasar dibandingkan dengan Penawaran Regulation S karena penawaran Rule 144A tunduk pada prosedur uji tuntas yang lebih lengkap dan kewajiban pengungkapan yang lebih mendalam.
Nyoman menegaskan calon emiten ini akan menjadi salah satu dari 31 calon emiten saham baru yang akan melakukan IPO sampai akhir tahun ini.
Namun Yetna masih enggan menyebutkan lebih lanjut nama perusahaan yang dimaksud.
Nyoman optimis jumlah perusahaan IPO tahun ini akan lebih tinggi sebab biasanya mayoritas perusahaan akan menggunakan laporan keuangan yang akan berakhir pada Juni 2019.
Adapun hingga hari ini, jumlah perusahaan yang mencatatkan saham di bursa sudah mencapai 39 emiten. Paling anyar adalah emiten produsen kendaraan listrik yakni PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) yang mencatatkan saham perdana pada Senin ini, 7 Oktober.
![]() |
(tas) Next Article 10 Saham Ini Diserok Asing Sepekan, Punya Gak Sahamnya?