
Garuda-Sriwijaya Rujuk, Gugatan Pengadilan Dicabut
Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 October 2019 13:32

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencabut gugatan yang telah dilayangkan kepada Sriwijaya Air Group terkait dugaan wanprestasi dalam perjanjian bisnis antara kedua grup maskapai penerbangan ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askara mengatakan pihaknya telah meminta anak usahanya PT Citilink Indonesia sebagai pihak yang melakukan kerja sama dengan Sriwijaya Air Group untuk mencabut tuntutan tersebut. Operasional Sriwijaya sudah berjalan selayaknya ketika kerja sama masih berlangsung.
"Karena kita sudah sepakat dengan pemegang saham [Sriwijaya] seperti spirit yang disampaikan Ibu Menteri [BUMN] bahwa kita harus melayani penumpang dan pegawai saya sudah minta kepada Citilink untuk drop tuntutan tersebut. Yang penting penumpang terlayani dan para pegawai yang pastinya," kata Ari di Kementerian BUMN, Kamis (3/10/2019).
Dia menjelaskan, setelah rujuknya kerja sama antara kedua belah pihak ini anak usaha Garuda yang melayani maintenance pesawat yakni PT GMF AeroAsia Tbk. (GMFI) sudah kembali melayani maintenance pesawat milik Sriwijaya.
Namun, proses ini tak serta merta dilakukan langsung namun bertahap terlebih dahulu. Diharapkan proses ini akan kembali seperti semula dalam dua bulan ke depan.
Drektur Quality, Safety and Security Sriwijaya Air Toto Soebandoro mengatakan hingga saat ini baru 12 armada pesawat Sriwijaya yang beroperasi, dari total 30 armada pesawat yang dimiliki perusahaan. Maintenance pesawat pun sudah mulai ditangani kembali oleh GMF.
"[Pesawat yang dioperasionalkan] Disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan. Hari ini [Rabu] masih 10 pesawat, 2 standby," kata Toto kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/10/2019) malam.
Menurut dia, jumlah pesawat yang akan dioperasikan akan terus meningkat sesuai dengan kebutuhan nantinya.
(hps/hps) Next Article Tak Digubris, 2 Direksi Sriwijaya Air Mundur
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askara mengatakan pihaknya telah meminta anak usahanya PT Citilink Indonesia sebagai pihak yang melakukan kerja sama dengan Sriwijaya Air Group untuk mencabut tuntutan tersebut. Operasional Sriwijaya sudah berjalan selayaknya ketika kerja sama masih berlangsung.
"Karena kita sudah sepakat dengan pemegang saham [Sriwijaya] seperti spirit yang disampaikan Ibu Menteri [BUMN] bahwa kita harus melayani penumpang dan pegawai saya sudah minta kepada Citilink untuk drop tuntutan tersebut. Yang penting penumpang terlayani dan para pegawai yang pastinya," kata Ari di Kementerian BUMN, Kamis (3/10/2019).
Dia menjelaskan, setelah rujuknya kerja sama antara kedua belah pihak ini anak usaha Garuda yang melayani maintenance pesawat yakni PT GMF AeroAsia Tbk. (GMFI) sudah kembali melayani maintenance pesawat milik Sriwijaya.
Drektur Quality, Safety and Security Sriwijaya Air Toto Soebandoro mengatakan hingga saat ini baru 12 armada pesawat Sriwijaya yang beroperasi, dari total 30 armada pesawat yang dimiliki perusahaan. Maintenance pesawat pun sudah mulai ditangani kembali oleh GMF.
"[Pesawat yang dioperasionalkan] Disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan. Hari ini [Rabu] masih 10 pesawat, 2 standby," kata Toto kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/10/2019) malam.
Menurut dia, jumlah pesawat yang akan dioperasikan akan terus meningkat sesuai dengan kebutuhan nantinya.
(hps/hps) Next Article Tak Digubris, 2 Direksi Sriwijaya Air Mundur
Most Popular