Rujuk dengan Sriwijaya, Saham Garuda kok Tidak Terbang?

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
02 October 2019 10:09
Rujuk dengan PT Sriwijaya Air Group, belum bisa menjadi katalis untuk saham ini.
Foto: Ilustrasi Bandara (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) cenderung tak bergerak pagi ini atau stagnan pada harga yang sama saat penutupan perdagangan Selasa kemarin. Rujuk dengan Sriwijaya Air Group ternyata belum bisa menjadi katalis untuk saham ini.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/9/2019), hingga pukul 09.56 WIB, harga saham Garuda Indonesia bertahan di level Rp 505/saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 602.000 saham senilai Rp 306,30 juta.

Artinya tidak terlalu banyak investor yang keluar masuk pada saham maskapai pelat merah ini. Pada perdagangan pagi ini, saham Garuda Indonesia sempat menyentuh level harga Rp 515/saham.


Kemarin Garuda Indonesia Group, melalui anak usahanya PT Citilink Indonesia, akhirnya melanjutkan kerja sama manajemen (KSM) dengan Sriwijaya Group (Sriwijaya Air dan NAM Air) setelah sempat terjadi kisruh perjanjian antara kedua maskapai penerbangan ini.

Bahkan sebelumnya Citilink sempat mengajukan gugatan hukum kepada Sriwijaya Air atas dugaan wanprestasi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 25 September lalu.

Buntutnya, dua direksi Sriwijaya Air pun mengumumkan pengunduran diri pada konferensi pers Senin kemarin (30/9/2019). Keduanya yakni Direktur Operasi Capt. Fadjar Semiarto dan Direktur Teknik Romdani Ardali Adang.

"Keberlanjutan KSM ini sejalan dengan pertemuan GIAA Grup dan pemegang saham Sriwijaya difasilitasi Kementerian BUMN beberapa waktu lalu dan berikan arahan keberlangsungan KSM ini," kata Juliandra Nurtjahjo, Dirut Citilink, yang menjadi perwakilan Garuda dalam konferensi pers bersama di Cengkareng, Tangerang, Selasa (1/10/2019).

"Dengan kesepakatan ini kami pihak GIAA Grup dan Sriwijaya berharap dengan komitmen dan momen baik ini dapat jadi titik apa namanya atau turning point kita komitmen senantiasa, pertama kedepankan safety kelaikan dari pesawat Sriwijaya menjadi prioritas," katanya lagi.

Lebih lanjut, prioritas berikutnya yakni kepentingan pelanggan yang amat menjadi pertimbangan kenapa kedua grup maskapai ini melanjutkan komitmen KSM.

Adapun prioritas ketiga yakni penyelamatan aset negara sehingga perlu mendukung Sriwijaya pulih kembali,

Lebih lanjut, prioritas berikutnya yakni kedua grup ingin agar ekosistem penerbangan di Indonesia semakin sehat. "Itu alasan lanjutkan KSM ini dilakukan secepatnya, dengan dukungan operasional penerbangan pesawat Sriwijaya. Paling depan, bagaimana GIAA Grup atau GMF AeroAsia berikan dukung bertahap operasional Sriwijaya."

Begini Penjelasan Lengkap Garuda-Sriwijaya Rujuk
[Gambas:Video CNBC]

(hps/tas) Next Article Poles Lapkeu 2018, Total Sanksi Denda Garuda Capai Rp 1,25 M

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular