Garuda-Sriwijaya Rujuk, Indosat Jual Menara

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 October 2019 07:33
Garuda-Sriwijaya Rujuk, Indosat Jual Menara
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (1/10/2019), di zona merah. Pada pembukaan perdagangan, IHSG terkoreksi tipis 0,08% ke level 6.163,98. Namun, dengan cepat IHSG bisa membalikkan keadaan dengan merangsek ke zona hijau.

Sayang, IHSG kemudian kembali terperosok ke zona merah. Per akhir sesi satu, IHSG melemah 0,22% ke level 6.155,46. Per akhir sesi dua, koreksi IHSG adalah sebesar 0,5% ke level 6.138,25.

IHSG melemah kala seluruh bursa saham utama kawasan Asia justru kompak melaju di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,59%, indeks Straits Times menguat 0,75%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,45%. Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham China dan Hong Kong diliburkan guna memperingati 70 tahun lahirnya Republik Rakyat China.



Terdapat sejumlah aksi yang dilakukan emiten pada perdagangan kemarin yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini.

BERLANJUT KE HAL 2 >>>


1. Sah! Garuda-Sriwijaya Air Rujuk Kembali, KSM Berlanjut

PT Garuda Indonesia (Persero Tbk (GIAA) atau Garuda Indonesia Group, melalui anak usahanya PT Citilink Indonesia, akhirnya melanjutkan kerja sama manajemen (KSM) dengan Sriwijaya Group (Sriwijaya Air dan NAM Air) setelah sempat terjadi kisruh perjanjian antara kedua maskapai penerbangan ini.

Bahkan sebelumnya Citilink sempat mengajukan gugatan hukum kepada Sriwijaya Air atas dugaan wanprestasi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 25 September lalu.

2. Saham LPPF Melesat 8%, Benarkah Dijual? Ini Kata John Riady

Harga saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) melesat pada perdagangan pagi ini, Selasa (1/10/2019). Di kalangan pelaku pasar beredar kabar peritel milik Lippo Group ini bakal dilepas ke investor.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham LPPF melesat 8,45% ke level Rp 3.720/saham. Volume perdagangan mencapai 12,79 juta saham senilai Rp 46,41 miliar.

3. Harga Emas Reli, Laba Antam Cuma Naik Tipis 6%

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akhir Juni 2019 lalu mencatatkan peningakatan laba bersih tipis sebesar 6,18% menjadi Rp 365,75 miliar. Dibandingkan dengan perolehan periode yang saham tahun lalu sebesar Rp 344,45 miliar.

Kenaikan laba bersih ini ditunjang oleh kenaikan pendapatan mencapai 22,09% dari sebelumnya Rp 11,81 triliun di akhir Juni 2018 menjadi Rp 14,42 triliun di periode yang sama tahun ini.

BERLANJUT KE HAL 3 >>> 4. 4 Kali Lepas Saham FILM, Manoj Punjabi Cuan Rp 186 M

Direktur Utama PT MD Graha Utama, yang juga pemilik saham mayoritas PT MD Pictures Tbk (FILM), Manoj Dhamoo Punjabi, untuk kesekian kali kembali melepas kepemilikan saham di perusahaan rumah produksi film tersebut.

Dalam informasi yang disampaikan di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (1/10/2019), Manoj menginformasikan penjualan saham dengan kode FILM tersebut pada 19 September lalu.

5. Beli Obligasi di Singapura, ERAA Ekspansi Sewa Modem Mini

Emiten peritel ponsel, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melalui anak usahanya Erajaya Holding Pte Ltd, membeli obligasi konversi atau convertible bonds milik perusahaan Singapura yakni DataPro Technologies Pte Ltd senilai S$ 600.000 atau sekitar Rp 6,2 miliar (asumsi kurs Rp 10.311/S$).

Amelia Allen, Head of Legal & Corporate Secretary ERAA, mengatakan tujuan pembelian convertible bonds DataPro Technologies adalah sebagai investasi.

6. Mau Akuisisi Tambang, ITMA Rights Issue Rp 255 M

Emiten jasa konsultasi pertambangan dan energi, PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) siap menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 340 juta saham biasa dengan nominal Rp 50/saham dan harga pelaksanaan Rp 750/saham.

Mengacu prospektus perusahaan di Bursa Efek Indonesia, dengan besaran jumlah saham dan nilai pelaksanaan, maka nilai rights issue ITMA yang pertama kali digelar ini sebesar Rp 255 miliar.

7. Apa Kabar Rencana Indosat Jual Menara?

Manajemen emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) belum memberikan keterangan lebih rinci mengenai kelanjutan proses lelang untuk menjual 3.000 menara milik perseroan.

Beredar kabar di pasar, beberapa perusahaan berminat membeli menara Indosat dalam bursa lelang antara lain PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usaha Protelindo, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Centratama Telekomunikasi (CENT), dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

Sayangnya, SVP Head of Corporate Communications Indosat, Turina Farouk, enggan mengomentari lebih lanjut mengenai rencana penjualan menara. Namun, pihaknya tetap akan terbuka terhadap semua opsi pendanaan.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular