Jangan Sedih, Rupiah Masih Menguat Lawan Dolar Australia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 September 2019 18:30
Jika 1 Oktober nanti RBA memangkas suku bunga lagi, berarti spread dengan suku bunga Indonesia akan semakin melebar.
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah lemas pada perdagangan Rabu (25/9/19), meski demikian level rupiah terhitung masih lebih unggul jika melawan dolar Australia.

Mata uang Kanguru pada hari ini melemah 0,15% ke level Rp 9.581,82/AU$ di pasar spot, melansir data Refinitiv. Pelemahan ini merupakan yang pertama setelah menguat sejak awal pekan ini.


Kondisi dalam negeri yang mulai tenang setelah demo selama dua hari memberikan sedikit tenaga bagi rupiah untuk menguat, setidaknya melawan dolar Australia yang sedang tertekan akibat peluang kembali dipangkasnya suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA).



Gubernur RBA, Philip Lowe, kemarin sore memberikan indikasi kuat suku bunga akan kembali dipangkas. Berbicara di New South Wales dalam acara Armidale Business Chamber Dinner, Lowe mengatakan para anggota dewan bersiap untuk kembali memangkas suku bunga setelah melakukannya pada Juni dan Juli lalu.

"Para anggota dewan bersiap untuk kembali melonggarkan kebijakan moneter jika dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menurunkan tingkat pengangguran menuju full employment, serta mencapai target inflasi", kata Lowe sebagaimana dilansir ABC News.

Pernyataan tersebut dilontarkan setelah data menunjukkan tingkat pengangguran Australia mengalami peningkatan. Biro Statistik Australia melaporkan di bulan Agustus naik menjadi 5,3% dari bulan sebelumnya 5,2%. Tingkat pengangguran tersebut merupakan yang tertinggi dalam satu tahun terakhir.


Kenaikan tingkat pengangguran tersebut tentunya menunjukkan pasar tenaga kerja Australia masih lemah dan peluang pemangkasan suku bunga RBA pada pekan depan semakin terbuka lebar.

Tingkat suku bunga di Australia saat ini berada di rekor terendah 1%, jika 1 Oktober nanti RBA kembali memangkas suku bunga kemungkinan akan menjadi 0,75%. Itu berarti rentang (spread) dengan suku bunga Indonesia 5,25% akan semakin melebar, dan berinvestasi di RI tentunya menjadi lebih menarik.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular