Demo di Mana-mana, Rupiah KO Lawan Dolar Singapura

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia

24 September 2019 15:58

Saat situasi sosial-politik-keamanan sedang kurang kondusif, pelaku pasar tentu merasa tidak nyaman. — Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan hari ini. Situasi dalam negeri yang kurang kondusif membuat rupiah dalam tekanan.

Pada Selasa (24/9/2019) pukul 15:04 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di Rp 10.238,16. Rupiah melemah 0,24% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Rupiah sudah melemah tiga hari beruntun di hadapan mata uang Negeri Singa. Dalam dua perdagangan sebelumnya, dolar Singapura menguat 0,15% dan 0,05%.

Baca:

Awas! Sudah Cicipi Rp 14.100/US$, Rupiah Bisa Melemah Lagi

Dalam dua hari terakhir, terjadi gelombang demonstrasi di berbagai kota di seluruh Indonesia. Mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat sipil menyuarakan aspirasi seputar penolakan terhadap RUU KUHP, RUU Pertanahan, pelemahan KPK, kebakaran hutan dan lahan, penanganan konflik Papua, dan sebagainya.

Saat situasi sosial-politik-keamanan sedang kurang kondusif, pelaku pasar tentu merasa tidak nyaman. Investor tentu lebih memilih bersikap wait and see atau memutuskan untuk keluar dulu sembari menunggu situasi tenang kembali. Dampaknya, rupiah tertekan sejak awal pekan.

Baca:

Data Eropa Jelek, Ada Gelombang Demo, Rupiah Bisa Apa?

Di sisi lain, dolar Singapura mendapat sentimen positif dari kabar bagus dari AS-China yang akan melanjutkan negosiasi dagang di bulan depan.
Perekonomian Singapura menjadi salah satu yang terpukul akibat perang dagang kedua negara tersebut.

Akhir Agustus lalu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing dalam acara Squawk Box di CNBC International mengatakan Singapura kemungkinan bisa lepas dari jurang resesi. Namun ia juga mengakui kondisi eksternal saat ini dapat menyeret turun prospek pertumbuhan ekonomi.

Baca:

Isu Resesi Bisa Bikin Harga Emas Naik Lagi

Pemerintah Singapura sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0-1% dari sebelumnya 1,5-2,5%. Seandainya ada kesepakatan dagang AS-China, maka perekonomian global bisa kembali bangkit termasuk juga Singapura.

Penguatan dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank pada pukul 14:45 WIB.