
Asa Damai Dagang Memudar, Bursa Shanghai Merah Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham China mengawali perdagangan hari ini di zona merah. Indeks Shanghai dibuka melemah 0,04% ke level 2.975,88, sementara indeks Hang Seng menguat 0,3% ke level 26.300,21. Indeks Shanghai masih saja melemah pasca kemarin (23/9/2019) sudah terkoreksi 0,98%.
Memudarnya asa damai dagang AS-China masih menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Negeri Panda. Pada pekan kemarin tepatnya di hari Kamis (19/9/2019) dan Jumat (20/9/2019), delegasi setingkat wakil menteri dari pihak AS dan China menggelar perundingan di Washington guna merumuskan dasar untuk negosiasi tingkat tinggi yang rencananya akan digelar pada bulan depan.
Dalam negosiasi setingkat wakil menteri yang berlangsung selama dua hari tersebut, delegasi China dipimpin oleh Liao Min selaku Deputi Direktur dari Office of the Central Commission for Financial and Economic Affairs dan juga Wakil Menteri Keuangan China. Sementara itu, AS mengutus Jeffrey Gerrish selaku Deputi Kantor Perwakilan Dagang AS.
Rencananya pasca menggelar negosiasi dagang, delegasi China akan mengunjungi ladang pertanian di Montana dan Nebraska. Namun, rencana kunjungan tersebut dibatalkan dan delegasi China kembali ke negaranya lebih cepat dari yang dijadwalkan.
Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Perdagangan AS Sonny Perdue mengatakan bahwa kunjungan delegasi China ke ladang pertanian di AS dimaksudkan agar pihak China bisa membangun hubungan yang baik dengan para petani di AS.
Sejatinya, pihak China sudah mencoba meredam kekhawatiran yang beredar dengan melakukan klarifikasi atas apa yang terjadi menjelang akhir pekan. Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa perbincangan pada pekan lalu di AS berlangsung secara konstruktif, dilansir dari Bloomberg.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin juga mencoba mendinginkan suasana dengan mengatakan bahwa batalnya kunjungan delegasi China ke ladang pertanian di AS merupakan inisiasi dari pihak AS, dilansir dari CNBC International.
Namun tetap saja, pelaku pasar mulai mempertanyakan hubungan antar kedua negara di bidang perdagangan. Ada kekhawatiran bahwa dipersingkatnya kunjungan delegasi China ke AS merupakan pertanda bahwa kedua negara akan sulit untuk meneken kesepakatan dagang dalam waktu dekat.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau