Menguat di Kurs Tengah BI, Rupiah Terlemah Kedua Asia di Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 September 2019 10:22
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis di kurs tengah BI. Namun di pasar spot, rupiah bernasib sebaliknya.
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Namun di pasar spot, rupiah bernasib sebaliknya.

Pada Senin (23/9/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.077. Rupiah menguat 0,08% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Ini membuat rupiah mampu menguat selama dua hari perdagangan beruntun. Namun penguatan rupiah tipis saja, hanya 0,16%.

 

Meski hanya menguat tipis, tetapi nasib rupiah di kurs tengah BI lebih baik ketimbang di perdagangan pasar spot. Sebab pada pukul 10:09 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.070 di mana rupiah melemah 0,14%.

Kala pembukaan pasar, rupiah sudah melemah 0,11%. Selepas itu rupiah belum pernah merasakan zona hijau, terus melemah meski dalam kisaran terbatas.


Amat disayangkan karena sebagian besar mata uang utama Asia sebenarnya mampu menguat. Selain rupiah, ada yuan China, dolar Hong Kong, yen Jepang, dan won Korea Selatan yang masih tersangkut di jalur merah.

Bahkan rupiah menjadi salah satu mata uang terlemah di Benua Kuning. Depresiasi 0,14% sudah cukup untuk membawa rupiah terdampar di urutan kedua terbawah klasemen mata uang utama Asia, hanya unggul dari yuan.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap rupiah pada pukul 10:11 WIB:






(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular