
Kalo Bernyali, Investasi Instrumen Ini Bisa Cuan 14% Sepekan

Kedepannya, asa damai dagang AS-China bisa membuat harga dari kontrak futures minyak mentah terus memberikan cuan bagi pelaku pasar.
Dalam beberapa waktu terakhir, hubungan AS-China di bidang perdagangan menunjukkan perbaikan yang signifikan. Pada hari Rabu (18/9/2019), Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa AS dan China dapat meneken kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Pernyataan dari Trump tersebut lantas melengkapi pernyataan serupa sehari sebelumnya kala dirinya mengungkapkan optimisme bahwa AS dan China akan segera bisa meneken kesepakatan dagang.
Trump mengatakan di hadapan reporter bahwa China telah membeli produk-produk pertanian asal AS dalam jumlah yang besar, sebelum kemudian mengatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China bisa diteken sebelum gelaran pemilihan presiden (Pilpres) di AS pada tahun 2020 atau sehari setelahnya.
Kemudian menjelang akhir pekan, AS kembali melunak terhadap China dengan secara temporer membebaskan lebih dari 400 produk impor asal China dari bea masuk tambahan yang mulai dikenakan pada tahun lalu.
Barang-barang yang akan dibebaskan secara sementara dari pengenaan bea masuk tambahan meliputi lampu pohon natal, sedotan plastik, kalung anjing, radiator aluminium untuk kendaraan bermotor, serta komponen dari penyedot debu untuk kolam renang.
Pembebasan tersebut melengkapi rentetan kebijakan serupa yang sudah diumumkan sebelumnya. Menjelang akhir pekan kemarin, Kementerian Perdagangan China mengumumkan bahwa produk-produk agrikultur asal AS seperti kedelai dan daging babi akan dimasukkan ke dalam daftar produk yang diberikan pembebasan atas bea masuk tambahan, dilansir dari CNBC International.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan China sudah terlebih dulu mengumumkan daftar produk impor asal AS yang akan dibebaskan dari pengenaan bea masuk baru. Melansir CNBC International, ada sebanyak 16 jenis produk impor yang diberikan pembebasan oleh China, termasuk pakan ternak, obat untuk kanker, dan pelumas. Pembebasan ini akan mulai berlaku pada tanggal 17 September hingga September 2020.
Dari sisi AS, etikat baik ditunjukkan oleh Trump yang mengumumkan melalui media sosial Twitter bahwa kenaikan bea masuk bagi produk impor asal China yang sebelumnya dijadwalkan akan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober, diundur menjadi tanggal 15 Oktober.
Untuk diketahui, bea masuk yang diundur tersebut merupakan bea masuk yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 250 miliar. Pemerintahan Presiden Trump akan menaikkan bea masuk bagi produk senilai US$ 250 miliar tersebut menjadi 30%, dari yang sebelumnya 25%.
Trump mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan permintaan dari Wakil Perdana Menteri China Liu He, beserta dengan fakta bahwa tanggal 1 Oktober merupakan peringatan ke 70 tahun dari lahirnya Republik Rakyat China.
Kala dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia bisa meneken kesepakatan dagang, arus perdagangan dan investasi akan kembali menggeliat. Implikasinya, permintaan atas minyak mentah selaku sumber energi utama akan terkerek naik dan mendorong harga ke atas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank)