Pieter Tanuri Borong BOLA, Eks Bos KAEF Bos Holding Farmasi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
19 September 2019 07:47
Pieter Tanuri Borong BOLA, Eks Bos KAEF Bos Holding Farmasi
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Laju bursa saham domestik berhasil ditutup menguat 0,64% ke level 6.276,63 pada perdagangan Rabu kemarin (18/9/2019).

Indeks Harga Saham Gabungan menguat dua hari secara beruntun. Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan melemah: indeks Nikkei melemah 0,18%, indeks Hang Seng turun 0,13%, dan indeks Straits Times jatuh 0,53%.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum perdagangan Kamis (19/9/2019).


1.Rogoh Rp 118 M, Pieter Tanuri Borong Lagi Saham Bali United

Pengusaha, miliuner, dan bekas pemilik pabrik ban Multistrada, Pieter Tanuri, memborong lagi saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA) atau induk klub sepak bola Bali United sebanyak 591.400.000 saham dengan nilai investasi mencapai Rp 118,28 miliar.


Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/9/2019), Pieter membeli saham BOLA di harga Rp 200/saham, lebih rendah dari rerata harga saham Bali United dalam sepekan ini di level Rp 365/saham.


Pada penutupan hari ini, saham BOLA ditutup stagnan di level Rp 368/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 2,21 triliun.

Transaksi pembelian itu dilakukan pada 9 September lalu. "Tujuan dari transaksi adalah investasi jangka panjang, status kepemilikan saham yakni langsung," kata Pieter dalam suratnya, dikutip CNBC Indonesia.

2.Cuan Rp 12 M, Manoj Punjabi Jual Lagi Saham MD Pictures

Direktur Utama PT MD Graha Utama, yang juga pemilik saham mayoritas PT MD Pictures Tbk (FILM), Manoj Dhamoo Punjabi, kembali mengurangi kepemilikan saham di perusahaan rumah produksi film tersebut.

Penjualan saham 59.523.900 saham FILM tersebut membuat MD Graha Utama mengantongi dana senilai Rp 12,50 miliar yang dilakukan pada dua kali transaksi. Data keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, transaksi jual pertama dilakukan pada 4 September lalu di harga Rp 210/saham dengan jumlah saham sebanyak 1.190.500 atau senilai Rp 250 juta.

Sementara transaksi jual kedua dilakukan MD Graha Utama pada 6 September sebanyak 58.333.400 saham dengan harga Rp 210/saham atau senilai Rp 12,25 miliar. Dengan demikian, total penjualan saham ini mencapai Rp 12,50 miliar.

BERLANJUT KE HAL 2 >>>>>


3.Honesti Basyir Jadi Bos Bio Farma, Pimpin BUMN Farmasi

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi menunjuk Honesti Basyir, mantan Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menjadi Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), perusahaan induk dari Holding BUMN Farmasi yang diiniasi pemerintah.

Tiga BUMN yang akan bergabung dalam satu naungan Holding BUMN Farmasi adalah Bio Farma, Kimia Farma, dan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF). Holding BUMN Farmasi ini bertujuan agar kinerja BUMN farmasi lebih kuat dan mempermudah akses terhadap investasi yang berujung pada ekspansi bisnis.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro mengatakan, Honesti sudah diangkat pada Senin lalu (16/9) oleh Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai Direktur Utama Bio Farma.

"Sudah, dia diangkat hari Senin makanya tadi diberhentikan. Senin dia sudah diangkat sama Bu Menteri sebagai Dirut," kata Wahyu Kuncoro di Jakarta, usai gelaran RUPSLB Kimia Farma, Rabu (18/9/2019).

4.Diganti Rini, Dirut Kimia Farma Kini Verdi Budidarmo

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) emiten farmasi BUMN, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menyetujui seluruh agenda RUPSLB.

Tiga agenda yang seluruhnya mendapat persetujuan pemegang saham, adalah Penambahan Modal Perseroan Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD)/rights issue, perubahan anggaran dasar, dan perubahan Pengurus Perseroan.

"Dengan disetujuinya Penambahan Modal Perseroan Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maka Kimia Farma akan mengeluarkan saham baru dari Perseroan. Hal tersebut diambil dalam rangka penambahan modal Perseroan," kata manajemen Kimia Farma dalam keterangan resmi, usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (18/9/2019).

RUPSLB ini juga menyetujui pemberhentian Direktur Utama Honesti Basyir dan Direktur Keuangan Kimia Farma IGN Suharta dan mengangkat Verdi Budidarmo dan Pardiman menggantikan posisi keduanya.

Kementerian BUMN menyebutkan, Honesti dan Suharta akan ditetapkan sebagai Direktur Utama dan Direktur Keuangan di perusahaan induk holding farmasi, Bio Farma.

BERLANJUT KE HAL 3 >>>> 5.Bentuk Joint Venture, 3 Anak BUMN Bangun Apartemen Premium

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Wijaya Karya Realty dan anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Patra Jasa akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama Patra Wijaya Realtindo untuk menggarap proyek apartemen premium di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo mengatakan, porsi kepemilikan saham Wika Gedung dalam joint venture tersebut sebesar 10%, Patra Jasa menggenggam 60% dan 30% Wika Realty.

Nantinya, dalam proyek The Pakubuwono tersebut, Wika Gedung akan bertindak sebagai kontraktor. "Wika Gedung mendapat belanja modal Rp 2 triliun untuk pengerjaan konstruksi," kata Nariman, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular