
Rupiah Menguat Sih, Tapi Tipis dan Ringkih

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Namun penguatan rupiah sangat terbatas.
Pada Rabu (18/9/2019) pukul 12:43 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.080. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah menguat 0,14%. Namun selepas itu penguatan rupiah menipis meski tidak sampai habis.
Salah satu faktor yang menopang penguatan rupiah adalah technical rebound. Dalam dua hari perdagangan terakhir, rupiah melemah hampir 1% terhadap dolar AS.
Ini membuat investor berpandangan bahwa rupiah sudah 'murah' dan menarik untuk dikoleksi. Peningkatan permintaan membuat nilai tukar rupiah terangkat.
Selain itu, sentimen eksternal juga mulai kalem setelah sempat panas sejak awal pekan. Tensi AS dan Iran memang masih tinggi menyusul serangan terhadap ladang minyak milik Saudi Aramco. Washington menuding Teheran adalah tersangka utama serangan tersebut.
Meski hubungan masih panas, tetapi Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa dirinya sangat menghindari perang. Menurut Trump, perang tidak akan menguntungkan karena membuat harga minyak semakin mahal.
Namun, apakah penguatan rupiah bisa bertahan lama?
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
![]() Sumber: investing.com |
Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR bergerak di atas rerata pergerakan (moving average/MA) 5 hari (garis biru) dan MA20 /rerata 20 hari (garis merah). Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) bergerak naik tetapi masih di wilayah negatif.
Histogram masih di wilayah negatif, tapi mulai mengecil. Melihat indikator tersebut, momentum penguatan rupiah mulai berkurang.
![]() Foto: investing.com |
Pada time frame 1 jam, rupiah bergerak di kisaran MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru) dan di atas MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator stochastic bergerak turun dari wilayah jenuh beli (overbought).
Rupiah menembus ke bawah Rp 14.090/US$, level tersebut kini menjadi resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tertahan di bawah level tersebut rupiah berpeluang menguat menuju ke support (tahanan bawah) berada di kisaran Rp 14.060/US$.
Namun kalau rupiah melemah sampai ke atas Rp 14.090/US$, maka depresiasinya bisa berlanjut menuju Rp 14.130/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
