Asa Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Reli IHSG Bisa Berlanjut

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 September 2019 08:44
Sentimen positif ini diperkirakan akan membuat laju bursa saham domestik kembali melanjutkan tren penguatan.
Foto: Jerome Powell (REUTERS/Erin Scott)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen perdagangan saham pada Rabu ini (18/9/2019) akan tertuju pada ekspektasi pelaku pasar mengenai potensi bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) yang akan memangkas suku bunga acuan.

Sentimen positif ini diperkirakan akan membuat laju bursa saham domestik kembali melanjutkan tren penguatan.

Selasa kemarin (17/9/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,28% ke level 6.236,69 kala mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan di zona merah: indeks Shanghai ambruk 1,74%, indeks Hang Seng anjlok 1,23%, dan indeks Straits Times melemah 0,66%.


Riset PT Mega Capital Sekuritas menyebutkan, penguatan IHSG pada perdagangan kemarin tidak terlepas dari katalis keputusan bank sentral China, People's Bank of China untuk mempertahankan suku bunga utamanya di tengah tekanan pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, meredanya kekhawatiran dampak serangan terhadap kilang minyak terbesar di Arab Saudi dan menjelang rilis keputusan suku bunga Federal Reserve juga menjadi katalis positif.

"The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, penurunan suku bunga kedua tahun ini," tulis Mega Capital Sekuritas, Rabu (18/9/2019).

PT Valbury Sekuritas mencermati, kenaikan harga minyak akibat penyerangan dua kilang minyak Aramco akan diwaspadai pemerintah.

Karena kenaikan harga minyak dunia ini akan menimbulkan deviasi dari perkiraan neraca dagang yang telah diproyeksikan. Dampaknya Indonesia akan mengalami pelebaran defisit neraca dagang karena Indonesia net importir migas.

Beralih dari sana, Presiden AS Donald Trump mengatakan pemerintahannya akan mengadakan perjanjian perdagangan awal atas tarif dengan Jepang dalam beberapa minggu mendatang. Selain itu, Trump juga mengatakan AS akan memasuki perjanjian eksekutif dengan Jepang mengenai perdagangan digital.

"Meskipun sentimen domestik terbatas, faktor eksternal bisa menjadi katalis bagi IHSG yang berpeluang menguat," tulis Valbury.

Sekuritas ini memproyeksikan IHSG akan melaju pada kisaran level batas bawah atau support 6.215/6.192/6.179 dan batas atas (resistance) di level 6.250/6.262/6.285.


(tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular